5 Makanan Tradisional Islandia yang Wajib Dicoba

Jumat, 22 Agustus 2025 | 09:06:19 WIB
5 Makanan Tradisional Islandia yang Wajib Dicoba

JAKARTA - Islandia kerap dikenal karena panorama alamnya yang menakjubkan: gletser raksasa, air terjun megah, hingga aurora borealis yang mempesona. Namun, di balik pesona alam tersebut, negara dengan jumlah penduduk relatif sedikit di Eropa Utara ini juga menyimpan kekayaan lain yang tak kalah menarik—kuliner tradisionalnya.

Makanan khas Islandia memiliki ciri unik yang sangat dipengaruhi kondisi geografis serta sejarah panjang masyarakatnya. Dengan iklim dingin dan laut luas di sekitarnya, bahan-bahan seperti daging domba, hasil laut segar, dan produk susu menjadi dasar utama sajian sehari-hari. Dari hidangan berkuah hangat hingga roti padat bercita rasa manis, kuliner Islandia menawarkan pengalaman berbeda bagi siapa saja yang berkunjung.

Berikut adalah lima makanan khas Islandia yang populer dan sering menjadi andalan dalam perayaan maupun keseharian penduduknya.

1. Hangikjöt, Daging Asap yang Kaya Tradisi

Hangikjöt adalah salah satu hidangan khas paling ikonik dari Islandia. Makanan ini dibuat dari daging domba atau kuda yang diasap dengan cara tradisional. Proses memasaknya terbilang unik: kaki domba terlebih dahulu diasinkan menggunakan metode dry-salting, kemudian digantung di langit-langit rumah pengasapan selama kurang lebih dua hingga tiga minggu.

Tekstur dan cita rasanya begitu khas sehingga menjadikannya menu istimewa saat perayaan besar, khususnya Natal. Hangikjöt bisa dihidangkan dengan dua cara. Pertama, diiris tipis sebagai topping roti pipih tradisional Islandia yang disebut flatkaka. Kedua, disajikan langsung dari tulang bersama kentang, kacang polong, dan saus putih. Kehadirannya dalam acara keluarga mencerminkan betapa pentingnya makanan ini dalam budaya Islandia.

2. Pylsa, Hot Dog Khas Islandia

Hot dog mungkin identik dengan Amerika Serikat, tetapi Islandia punya versinya sendiri yang disebut pylsa. Bedanya, hot dog Islandia tidak menggunakan daging sapi atau babi, melainkan daging domba. Kombinasi inilah yang membuat rasanya berbeda sekaligus unik.

Pylsa juga disajikan dengan pelengkap yang tidak biasa, seperti mustard cokelat dan remoulade—saus berbahan dasar mayones, kaper, mustard, serta herba. Popularitas pylsa begitu tinggi hingga dianggap sebagai salah satu fast food favorit masyarakat Islandia. Tak heran bila hampir setiap pengunjung yang datang ke negara ini merasa wajib mencicipinya.

3. Rúgbrauð, Roti Gandum Hitam Manis

Rúgbrauð adalah roti gandum hitam yang begitu lekat dengan kehidupan sehari-hari orang Islandia. Berbeda dengan roti pada umumnya, rúgbrauð memiliki tekstur padat, warna gelap, dan rasa manis. Bahan utamanya meliputi tepung gandum hitam, tepung gandum, garam, pengembang kue, kefir, dan golden syrup.

Biasanya, roti ini disantap bersama lauk pendamping seperti daging domba asap atau acar ikan herring. Perpaduan rasa manis dari roti dengan kelezatan asin atau asam dari pendampingnya menciptakan harmoni yang khas. Tidak hanya sekadar makanan pokok, rúgbrauð juga menjadi cermin sederhana dari budaya pangan masyarakat Islandia yang mengutamakan kepraktisan dan ketahanan bahan makanan.

4. Kjötsúpa, Sup Daging yang Menghangatkan

Bagi masyarakat yang hidup di negara dengan suhu dingin seperti Islandia, hidangan berkuah tentu memiliki peran penting. Kjötsúpa adalah contoh sempurna dari itu. Sup tradisional ini menggunakan daging domba sebagai bahan utama, dipadukan dengan sayuran akar-akaran seperti wortel dan kentang.

Tambahan bawang putih, daun salam, garam, lada, dan thyme membuat aroma serta rasanya semakin kaya. Walaupun tampak sederhana, kjötsúpa mampu memberikan sensasi hangat dan kenyang yang cocok untuk menemani hari-hari dingin. Bagi banyak orang Islandia, makanan ini tidak hanya sekadar hidangan, tetapi juga simbol kenyamanan rumah.

5. Vínarterta, Kue Lapis Manis

Tak lengkap membicarakan kuliner Islandia tanpa menyebutkan sajian manis yang satu ini. Vínarterta, atau randalín, adalah kue lapis tradisional yang terdiri atas lapisan shortbread dengan kapulaga serta isian prune (buah plum kering). Sejak lama, kue ini menjadi sajian khas di musim liburan, khususnya saat Natal.

Seiring waktu, vínarterta mengalami banyak adaptasi. Versi modern tidak lagi terpaku pada prune, tetapi juga menggunakan selai stroberi atau bahkan krim sebagai isian. Uniknya, kue ini kini justru lebih populer di kalangan komunitas Islandia di Amerika Serikat dan Kanada dibandingkan di negara asalnya sendiri. Meski demikian, vínarterta tetap menjadi salah satu warisan kuliner paling manis dari Islandia.

Menyelami Budaya Islandia Lewat Rasa

Lima makanan di atas hanyalah sebagian kecil dari kekayaan kuliner Islandia. Setiap hidangan mencerminkan cara hidup masyarakatnya—dari cara mereka memanfaatkan hasil bumi dan laut hingga tradisi panjang yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Dari hangikjöt yang selalu hadir dalam perayaan, pylsa yang jadi favorit sehari-hari, hingga vínarterta yang membawa nuansa manis di musim liburan, semuanya menunjukkan bagaimana makanan bukan sekadar kebutuhan, melainkan juga bagian penting dari identitas budaya.

Jadi, bagi siapa pun yang berkesempatan mengunjungi Islandia, mencicipi kuliner tradisional ini adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan. Selain memanjakan lidah, makanan-makanan tersebut juga mengajak kita memahami lebih dalam kehidupan masyarakat Islandia yang sederhana, hangat, sekaligus penuh rasa kebersamaan.

Terkini

7 Jenis Tabungan BCA, Biaya Admin, dan Bunganya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

Alasan Shopee PayLater Tidak Bisa Digunakan dan Solusinya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

Asuransi Mobil All Risk: Manfaat, Jenis, dan Keutungannya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

10 Makanan Pencegah Kanker, Pasti Dibenci Sel Tumor Ganas!

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

12 HP Gaming Murah 2025, Andal tanpa Mahal

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB