JAKARTA - PT Harum Energy Tbk (HRUM) berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 8% pada semester pertama tahun 2025, mencapai US$ 645,3 juta. Meskipun demikian, perusahaan harus menerima kenyataan bahwa laba bersihnya mengalami penurunan drastis hingga 64,20% secara year on year (yoy), turun menjadi US$ 54,07 juta. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mengenai faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang bergerak di sektor batu bara tersebut.
Penurunan Volume Penjualan dan Dampaknya pada Pendapatan
Salah satu penyebab utama anjloknya laba bersih HRUM adalah turunnya volume penjualan batu bara. Pada semester I-2025, HRUM hanya berhasil menjual 2,9 juta ton batu bara, mengalami penurunan sebesar 9% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Dampak penurunan volume ini langsung terasa pada pendapatan segmen batu bara, yang mengalami kontraksi hingga 22% yoy, menjadi US$ 243 juta di paruh pertama tahun ini.
Penurunan volume penjualan ini cukup signifikan mengingat batu bara merupakan komoditas utama yang menjadi sumber pendapatan perusahaan. Kondisi ini memperlihatkan tantangan yang dihadapi oleh HRUM dalam menjaga kestabilan penjualan dan menghadapi fluktuasi pasar batu bara global yang cukup dinamis.
Beban Keuangan yang Membengkak Membebani Laba
Selain tekanan pada penjualan, faktor lain yang turut memperlemah laba bersih HRUM adalah membengkaknya beban keuangan. Pada tahun 2024, perusahaan harus menanggung beban keuangan yang meningkat cukup besar, yang akhirnya menjadi salah satu penyebab utama anjloknya laba.
Meskipun pendapatan HRUM pada tahun 2024 sempat naik hingga 39,97% yoy menjadi US$ 1,30 miliar, peningkatan beban keuangan membuat laba bersih justru merosot signifikan. Hal ini memperlihatkan bahwa peningkatan pendapatan tidak selalu berbanding lurus dengan profitabilitas jika biaya-biaya lain seperti beban keuangan meningkat tajam.
Optimisme Menuju Semester II-2025
Meski kinerja HRUM pada semester pertama 2025 belum memuaskan, perusahaan tetap menyimpan harapan besar untuk memperbaiki performa di paruh kedua tahun ini. Dengan perbaikan kondisi pasar batu bara yang diprediksi akan membaik, serta strategi internal untuk meningkatkan efisiensi operasional, HRUM optimis kontribusi segmen batu bara akan kembali meningkat.
Upaya peningkatan efisiensi dan adaptasi terhadap kondisi pasar diharapkan dapat membantu HRUM menstabilkan volume penjualan dan memperbaiki margin laba. Dengan demikian, laba bersih perusahaan berpotensi membaik dan membawa hasil yang lebih positif bagi para pemangku kepentingan.
PT Harum Energy kini berada di titik penting dalam menghadapi dinamika pasar dan internal perusahaan. Kombinasi antara tantangan penurunan volume penjualan dan beban keuangan yang meningkat menjadi perhatian utama dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan ke depan.