JAKARTA - Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan terus berjalan dengan kemajuan yang signifikan, menghadirkan harapan baru untuk mengurai kemacetan di wilayah selatan Jakarta dan sekitarnya. Jalan tol sepanjang 62 km ini dibangun untuk menjadi alternatif dari jalur utama Tol Jakarta-Cikampek, yang selama ini sering mengalami kepadatan lalu lintas tinggi.
Dari data terkini, proyek ini terbagi dalam empat paket utama pembangunan yang tersebar dari Jatiasih hingga Sadang. Meskipun progresnya berbeda-beda antar paket, secara keseluruhan proyek memasuki fase yang makin dekat dengan penyelesaian, khususnya pada paket-paket akhir yang progres konstruksinya sudah mendekati 90 persen.
Detail Progres dan Fungsional Ruas Tol
Dilihat secara rinci, Paket 1 Jatiasih-Setu yang terdiri dari Seksi 1 dan 2 saat ini masih dalam tahap awal pembebasan lahan dengan progres 10,22 persen. Sementara itu, Paket 2A Setu-Sukaragam menunjukkan kemajuan konstruksi yang lebih signifikan, mencapai 65,98 persen dengan pembebasan lahan hampir 84 persen.
Paket 2B Sukaragam-Bojongmangu hampir rampung dalam hal pembebasan lahan (99,05 persen), dengan konstruksi berjalan di angka 62 persen. Paket 3 Bojongmangu-Sadang bahkan sudah mencapai kemajuan konstruksi hampir 93 persen dan pembebasan lahan hampir selesai dengan 98,79 persen.
Salah satu ruas tol, yaitu segmen Bojongmangu-Sadang, sudah sempat difungsionalkan secara terbatas, terutama saat musim mudik Lebaran 2025. Operasional ini membantu mengurai kepadatan kendaraan menuju Jakarta dari arah Bandung, walaupun jadwal operasionalnya bersifat fleksibel dan menyesuaikan kebijakan kepolisian.
Tol Japek II Selatan: Strategi dan Dampak Ekonomi
Tol Japek II Selatan bukan sekadar proyek infrastruktur biasa, melainkan Proyek Strategis Nasional yang mendapat dukungan pembiayaan dari APBN, APBD, serta kolaborasi antara BUMN dan swasta melalui PT Jasa Marga dan PT Wiranusantara Bumi. Total investasi yang disiapkan mencapai hampir Rp 15 triliun.
Selain mengurangi kemacetan di jalur utama, tol ini juga menjadi pendorong pengembangan ekonomi regional. Kehadiran tol akan memperlancar distribusi logistik dan mempercepat pengembangan kawasan industri, pemukiman, hingga sektor pariwisata di sepanjang koridornya.
Dengan total tujuh gerbang tol yang tersebar mulai dari Jati Asih hingga Sadang, Tol Japek II Selatan diharapkan mampu mengintegrasikan jaringan transportasi tol di kawasan Jakarta dan Jawa Barat secara lebih efisien.
Lewat pembangunan tol ini, diharapkan mobilitas masyarakat semakin lancar, aktivitas ekonomi meningkat, dan kemajuan wilayah pendukung tol dapat terakselerasi secara optimal.