INFJ sebagai MBTI Paling Langka: Fakta hingga Kelemahan

Bru
Kamis, 07 Agustus 2025 | 14:28:54 WIB
MBTI paling langka

MBTI paling langka menjadi topik menarik di kalangan banyak orang dewasa saat ini, terutama untuk mengenal kepribadian diri lebih baik.

Tes MBTI sudah sangat dikenal sebagai cara untuk mengenali kepribadian diri, terutama populer di dunia maya. 

Banyak kaum muda yang ingin tahu tentang keunikan karakter mereka melalui tes ini, apalagi kini tersedia secara online yang membuatnya lebih mudah dijangkau. 

Berdasarkan berbagai sumber, tipe MBTI yang paling umum di dunia adalah ISTJ atau Introvert-Sensing-Thinking-Judging. Orang dengan tipe ini biasanya dikenal realistis dan dapat diandalkan. 

Jika ISTJ adalah tipe yang paling sering ditemukan, lalu tipe mana yang paling jarang? Bagaimana juga pembagian keempat dimensi dalam MBTI itu sendiri? 

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari simak pembahasan berikut tentang MBTI paling langka.

INFJ sebagai MBTI Paling Langka

Jika ditanya tentang MBTI paling langka, jawabannya adalah INFJ atau Introversion-Intuition-Feeling-Judging yang dikenal sebagai pribadi idealis dengan standar moral yang tinggi. 

Karena sifat introvertnya, mereka membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi ulang energi setelah berinteraksi sosial. 

Sifat Intuition pada INFJ membuatnya lebih fokus pada pola dan gambaran besar daripada detail teknis, sehingga sering memikirkan kemungkinan masa depan dan senang membahas teori abstrak, yang kadang dianggap aneh oleh orang lain. 

Karakter Feeling menunjukkan bahwa dalam mengambil keputusan, INFJ lebih memperhatikan perasaan dan emosi diri sendiri serta orang di sekitarnya. 

Terakhir, sifat Judging mencerminkan bagaimana INFJ menyukai segala sesuatu yang terorganisir dengan baik dan tegas dalam membuat keputusan.

Fakta Unik INFJ

Suka memikirkan hal-hal secara lebih dalam

Bahkan tak jarang sosok INFJ akan tertarik untuk mengetahui alasan mengapa manusia itu ada di bumi, mengapa tidak di planet Saturnus saja.

Meskipun memiliki karakter Introvert, tetapi tetap punya banyak teman kok

Sosok INFJ juga dapat membangun hubungan yang kuat dan dekat dengan orang lain. Meskipun nantinya jika sudah kehabisan energi, dirinya lebih suka me-recharge dengan me time.

Peka dengan keadaan sekitar

Yap, sosok INFJ lebih peka mengenai apakah mood orang lain tengah bagus atau tidak, apakah suasana di kantor tengah bagus untuk diajak bercanda atau tidak, dan lainnya. 

Melalui kemampuan “mengamati” itu, dirinya memiliki beragam wawasan untuk dapat membangun komunikasi dan relasi dengan orang lain.

Taat aturan

Hal itu karena sosok INFJ cenderung suka hal-hal yang memang sudah terstruktur, meskipun terkadang dirinya juga dapat mencoba “melanggar” aturan, tetapi nantinya akan tetap kembali pada karakter yang menyukai hal-hal terorganisir.

Senang memikirkan bagaimana makna hidup yang sebenarnya

Ketika sosok INFJ tengah merenung, itu tak jarang mereka sedang memikirkan bagaimana makna hidup manusia ini. Mengapa manusia diciptakan, jika misalkan manusia tidak diciptakan bagaimana bumi ini berjalan? 

Apakah akan terdapat sosok lain yang menempati bumi? Apakah alien di luar sana juga memikirkan bahwa manusia itu adalah sosok “alien”?

Sangat kreatif dan artistik

Hal itu karena sosok INFJ sering berimajinasi mengenai hal-hal yang abstrak, yang apabila dituangkan dalam seni maka akan menghasilkan suatu karya unik. Namun tak jarang, saking berapi-apinya imajinasi, sulit dituangkan menjadi suatu karya.

Suka menolong orang lain

Yap, sosok INFJ lebih cenderung memikirkan bahwa dirinya menjadi lebih baik setelah menolong orang lain. 

Bahkan dirinya juga akan berpikir bahwa lebih baik menjadi seseorang yang gemar menolong orang lain daripada harus menempati jabatan tinggi tetapi tidak bisa menolong orang. 

Setelah membantu orang lain, rasanya akan lega karena dirinya bermanfaat juga!

Kelemahan INFJ

Meskipun INFJ memiliki berbagai keunikan, pada dasarnya ia tetap manusia yang memiliki kelemahan. Berikut ini adalah beberapa kelemahan yang dimiliki oleh sosok INFJ yang dikenal dengan pemikiran idealisnya:

Bisa terlalu sensitif

Kelemahan yang sering dialami INFJ adalah kesulitan mengendalikan emosi, terutama saat menghadapi kritik dari orang lain. 

Walaupun setelah meluapkan kemarahan ia merasa menyesal, namun seringkali sulit bagi INFJ untuk menangani konflik dengan tenang. Emosi terasa menguasai dirinya, bukan sebaliknya.

Punya pemikiran yang sulit dipahami

Karena INFJ kerap berimajinasi, termasuk tentang masa depan yang belum pasti, pemikirannya sering kali sulit dimengerti oleh orang lain. 

Obrolan mereka yang sering di luar kebiasaan membuat orang di sekelilingnya kebingungan dengan cara berpikir INFJ.

Kurang peka dengan diri sendiri

Meskipun INFJ dikenal sangat peka dan peduli pada orang lain, ia sering kali mengabaikan kebutuhan dan kesehatannya sendiri. Tidak jarang INFJ merasa kelelahan karena terus-menerus diandalkan oleh banyak orang tanpa menyadarinya.

Perfeksionis

INFJ memiliki ekspektasi yang tinggi dalam berbagai hal, mulai dari akademik hingga tujuan hidup. 

Ia cenderung perfeksionis dalam mewujudkan harapan tersebut. Namun, ketika harapan tidak tercapai, INFJ merasa sangat kecewa karena sulit menerima kegagalan.

Tidak suka konfrontasi

INFJ lebih memilih menjalani hidup dengan lancar tanpa banyak rintangan. Oleh karena itu, ia tidak menyukai konflik atau konfrontasi dengan orang lain. INFJ cenderung mengalah dan sering bertindak sebagai penengah dalam situasi konflik.

Benci jika sesuatu tidak teratur

Sifat INFJ yang menyukai keteraturan dan perencanaan membuatnya nyaman dengan hal-hal yang sudah terstruktur. Ketika rencana berubah mendadak atau kacau, INFJ merasa tidak senang dan kehilangan motivasi untuk melanjutkan. 

Meski jarang setuju jika diajak melanggar aturan, hal ini bukan karena takut, melainkan karena preferensinya pada keteraturan yang terjaga.

INFJ bagi Orang Lain

Apakah kamu termasuk dalam 1-3% populasi yang memiliki kepribadian INFJ? Jika iya, tidak masalah menjadi sosok yang paling langka di dunia ini! 

Banyak tokoh hebat dengan kepribadian ini yang tetap berkarya besar, seperti Taylor Swift, Oprah Winfrey, dan Carl Jung. 

Jika kamu penggemar K-Pop, banyak idol juga yang memiliki tipe kepribadian serupa, seperti Mark Lee NCT, Jaebum GOT7, Wonwoo Seventeen, dan IU.

Sebagai orang tua, INFJ biasanya menjalin hubungan yang sangat dekat dan mendalam dengan anaknya, karena sifatnya yang peka dan mudah memahami perasaan orang lain. 

Mereka juga sering membantu mengembangkan bakat anak agar bisa meraih mimpinya. Selain itu, dalam hubungan pasangan, INFJ cenderung langgeng karena sangat menghargai proses dan berusaha saling memahami satu sama lain.

Apa Itu MBTI?

Istilah MBTI atau Myer-Briggs-Type Indicator dikembangkan oleh Isabel Brigg Myers bersama ibunya, Katharine C. Briggs. 

Tipe kepribadian MBTI didasarkan pada teori Carl Jung tentang tipe kepribadian, yang menggambarkan bagaimana seseorang melihat dan menilai informasi yang diperoleh sehari-hari. 

Dari penelitiannya, Myer menyimpulkan ada empat cara utama yang membedakan kepribadian tiap individu. MBTI ini terdiri dari empat dimensi utama yang saling berlawanan. 

Walaupun keempat dimensi tersebut bertolak belakang, sebenarnya setiap orang memiliki keempat dimensi itu. Namun, seseorang cenderung lebih nyaman dan dominan pada satu dimensi tertentu. 

Setiap dimensi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut ini adalah empat skala kecenderungan dari MBTI tersebut.

4 Skala Kecenderungan MBTI

Extrovert (E) vs. Introvert (I)

Dimensi Extrovert-Introvert (E-I) mengacu pada arah energi yang dimiliki seseorang, apakah tertuju ke luar atau ke dalam diri sendiri.

Extrovert adalah tipe yang lebih menyukai dunia luar, sehingga lebih gemar berinteraksi sosial, bergaul dengan banyak orang, dan aktif dalam berbagai kegiatan bersama orang lain. 

Mereka umumnya sangat sosial dan lebih cenderung bertindak daripada merenung.

Sebaliknya, Introvert adalah tipe yang lebih suka menghabiskan waktu dengan diri sendiri, merenungi pikiran dan imajinasi, serta lebih menikmati kegiatan seperti membaca dan menulis. 

Mereka tidak terlalu menyukai keramaian dan pergaulan luas, namun bukan berarti mereka pendiam atau tidak punya teman. Introvert tetap bisa berinteraksi dengan orang lain, hanya saja tidak sebanyak Extrovert. 

Mereka cenderung lebih fokus dan bisa bekerja dengan baik saat sendiri, serta sering menjadi pemikir dan pencetus ide-ide bagus.

Sensing (S) vs. Intuition (N)

Dimensi Sensing-Intuition (S-N) berkaitan dengan cara seseorang memproses dan menilai informasi yang diterima.

Tipe Sensing (S) adalah orang yang mengandalkan fakta dan hal-hal praktis dalam menilai sesuatu. 

Mereka menggunakan pengalaman dan data yang sudah ada sebagai dasar untuk memahami informasi. Fokus utama mereka adalah pada hal-hal yang nyata dan apa yang bisa diperbaiki saat ini.

Sementara itu, Intuition (N) adalah tipe yang melihat pola dan hubungan di balik data untuk memprediksi kemungkinan di masa depan. 

Mereka suka memikirkan hal-hal abstrak dan memiliki imajinasi tinggi, sehingga sering menyusun konsep dan ide-ide jangka panjang dengan cara yang unik. Mereka lebih berorientasi pada masa depan.

Thinking (T) vs. Feeling (F)

Dimensi Thinking-Feeling (T-F) menunjukkan bagaimana seseorang mengambil keputusan. Tipe Thinking (T) menggunakan logika dan analisis dalam membuat keputusan, sehingga cenderung objektif. 

Mereka dikenal memiliki konsistensi dan kemampuan negosiasi yang baik. Meskipun terkadang terkesan kaku atau keras kepala, mereka tetap teguh pada prinsip.

Di sisi lain, tipe Feeling (F) melibatkan perasaan dan empati dalam pengambilan keputusan. Mereka lebih memperhatikan hubungan dengan orang lain dan cenderung bersikap subjektif. 

Tipe ini sangat peka terhadap perasaan orang lain dan menjaga keharmonisan, sehingga sangat berhati-hati dalam berinteraksi guna menghindari konflik.

Judging (J) vs. Perceiving (P)

Dimensi Judging-Perceiving (J-P) berkaitan dengan cara seseorang mengamati dan menilai kehidupan.

Tipe Judging (J) cenderung menyukai rencana yang terstruktur dan sistematis, sehingga cara berpikirnya teratur dan tidak acak. 

Mereka tidak suka kejadian mendadak di luar rencana dan lebih nyaman mengikuti langkah-langkah yang sudah disusun sebelumnya. 

Tipe ini unggul dalam membuat jadwal dan merencanakan secara detail. Penting untuk diketahui bahwa Judging bukan berarti suka menghakimi.

Sebaliknya, tipe Perceiving (P) adalah pribadi yang fleksibel, spontan, dan mudah beradaptasi. Mereka suka mencoba berbagai hal secara acak dan melihat peluang yang muncul. 

Mereka dapat menyesuaikan diri dengan cepat di lingkungan baru dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Perubahan rencana mendadak bukan masalah, justru bisa memicu semangat mereka untuk mencoba hal baru.

Memahami 4 Tipe Kepribadian Menurut Keirsey

Selanjutnya, seorang psikolog bernama David Keirsey membagi kepribadian manusia menjadi empat tipe utama, yaitu guardian, artisan, rational, dan idealist. 

Pembagian ini didasarkan pada bagaimana seseorang memahami dirinya sendiri selama proses belajar. Berikut penjelasan mengenai keempat tipe tersebut.

Tipe Guardian

Tipe guardian cenderung menyukai suasana kelas yang tradisional dengan aturan dan prosedur yang jelas. 

Siswa yang termasuk dalam tipe ini merasa nyaman dengan guru yang menjelaskan materi secara gamblang dan memberikan instruksi yang tepat. 

Sebelum mengerjakan tugas, mereka akan membaca instruksi dengan seksama dan berusaha menyelesaikannya tepat waktu. 

Meskipun tidak selalu aktif dalam diskusi kelas, tipe guardian senang ketika ditanya dan menjawab pertanyaan guru, terutama jika materi yang dipelajari dikaitkan dengan pelajaran sebelumnya dan manfaatnya di masa depan.

Tipe Artisan

Tipe artisan lebih menyukai perubahan dan dinamika di kelas, bahkan mereka tidak tahan jika suasana kelas terlalu stabil. Siswa tipe ini biasanya sangat aktif dan ingin menjadi pusat perhatian, baik di depan guru maupun teman-teman. 

Mereka menyukai kelas yang penuh dengan sesi demonstrasi, diskusi, dan presentasi yang memungkinkan mereka menunjukkan kemampuan dan eksistensi diri. 

Meskipun cenderung mengerjakan tugas dengan terburu-buru dan hasil yang kurang teliti, tipe artisan akan berusaha keras belajar jika diberikan stimulasi yang menarik. 

Mereka mudah bosan, terutama jika guru menggunakan metode pengajaran yang monoton.

Tipe Rational

Tipe rational menyukai penjelasan yang didasarkan pada logika dan rasionalitas. Siswa ini mampu memahami materi yang memerlukan pemikiran intelektual tinggi dan cepat menangkap inti masalah. 

Mereka bisa menjelaskan kembali materi dengan cara yang sistematis dan runtut jika diminta guru. Tipe ini juga gemar belajar mandiri dengan mencari bahan tambahan dari sumber lain, seperti buku. 

Mereka cenderung menyukai guru yang memberikan tugas individu setelah pembelajaran selesai. Mata pelajaran favorit mereka biasanya adalah sains, matematika, dan filsafat. 

Mereka kurang tertarik pada materi yang dianggap kurang penting, sehingga guru harus mampu meyakinkan pentingnya setiap pelajaran.

Tipe Idealist

Tipe idealist lebih menyukai pelajaran yang berkaitan dengan pengembangan ide dan nilai-nilai. Siswa ini cenderung lebih nyaman mengerjakan tugas sendiri daripada dalam kelompok, karena mereka ingin memandang masalah dari berbagai sudut pandang.

Aktivitas favorit mereka meliputi membaca dan menulis, yang berhubungan dengan literasi. Tipe ini kurang cocok dengan tes objektif karena sulit mengungkapkan pemikirannya secara tertulis. 

Mereka juga tidak menyukai kelas besar dengan banyak siswa, lebih memilih kelas kecil di mana mereka dapat mengenal setiap anggota secara pribadi.

Sebagai penutup, MBTI paling langka mengungkap keunikan pribadi yang jarang ditemui, memberikan wawasan mendalam tentang keragaman karakter manusia di dunia.

Terkini