JAKARTA - Pasar cryptocurrency internasional kembali bergerak dinamis pada Selasa, 6 Agustus 2025. Dalam satu hari, tiga kabar besar memengaruhi sentimen investor: Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) melonggarkan aturan terkait liquid staking, ETF Ethereum mencatat arus keluar dana terbesar sejak diluncurkan, dan Presiden Donald Trump menyiapkan langkah politik untuk menginvestigasi dugaan debanking terhadap perusahaan crypto. Ketiga peristiwa ini memperlihatkan bagaimana regulasi, pasar modal, dan politik bisa saling memengaruhi dalam ekosistem aset digital.
SEC Beri Angin Segar untuk Aktivitas Liquid Staking
Salah satu berita yang paling menyita perhatian adalah pengumuman terbaru dari SEC terkait aktivitas liquid staking. Dalam panduan barunya, SEC menyatakan bahwa sebagian aktivitas liquid staking tidak dikategorikan sebagai penawaran sekuritas. Artinya, beberapa protokol crypto kini berada di luar pengawasan ketat yang sebelumnya dikhawatirkan oleh pelaku industri.
Dalam pernyataannya, SEC menjelaskan bahwa status hukum liquid staking akan ditentukan berdasarkan fakta dan kondisi di setiap kasus, mengacu pada Undang‑Undang Sekuritas 1933 dan 1934. Liquid staking sendiri adalah proses ketika pemilik aset digital menyetorkan koin mereka ke protokol tertentu dan mendapatkan “token tanda terima staking” sebagai bukti kepemilikan.
Ketua SEC, Paul Atkins, menegaskan bahwa langkah ini merupakan kemajuan penting bagi industri. “Keputusan ini memperjelas area aktivitas aset digital yang tidak termasuk dalam yurisdiksi SEC,” ujarnya.
Bagi platform staking, kabar ini membuka peluang pertumbuhan baru tanpa risiko hukum yang terlalu besar. Selama beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan crypto menunda ekspansi staking karena khawatir dengan regulasi yang belum jelas. Kini, sinyal positif ini diharapkan mampu mendorong inovasi dan menarik minat investor ritel maupun institusi.
ETF Ethereum Catat Outflow Terbesar Sejak Diluncurkan
Di tengah kabar positif dari sisi regulasi, pasar crypto tetap terguncang akibat penarikan dana besar‑besaran dari ETF Ethereum. Data Farside Investors menunjukkan, ETF spot Ether mengalami arus keluar bersih senilai $465 juta (sekitar Rp7,6 triliun) pada Senin, yang menjadi rekor penurunan harian sejak peluncurannya.
Penurunan ini cukup kontras dengan performa bulan sebelumnya. Sepanjang Juli, ETF Ethereum sempat mencatat arus masuk kuat hingga $5,43 miliar atau sekitar Rp89 triliun. Namun, perubahan sentimen investor memicu aksi ambil untung dan perpindahan dana ke aset lain.
ETF milik BlackRock, iShares Ethereum Trust (ETHA), menjadi yang paling terdampak dengan arus keluar hampir $375 juta (Rp6,1 triliun). Walaupun begitu, ETF ini masih menyimpan total arus masuk bersih $9,3 miliar dan aset bersih mencapai $10,7 miliar.
Koreksi ini sejalan dengan pergerakan harga Ethereum. Setelah sempat menyentuh $3.380 (Rp55,3 juta) pada Minggu, harga ETH pulih ke $3.629 (Rp59,4 juta) pada Selasa. Kondisi ini menjadi pengingat bagi investor bahwa pasar crypto sangat sensitif terhadap sentimen regulasi dan pergerakan modal jangka pendek.
Trump Siapkan Investigasi Debanking Crypto
Selain isu regulasi dan pasar modal, ranah politik juga ikut memengaruhi arah industri crypto. Presiden Donald Trump dikabarkan tengah mempersiapkan perintah eksekutif untuk menyelidiki dugaan praktik debanking yang dialami perusahaan crypto dan kelompok konservatif.
Menurut laporan Wall Street Journal, rancangan perintah tersebut menginstruksikan regulator perbankan untuk meneliti kemungkinan pelanggaran hukum antimonopoli, perlindungan konsumen, serta praktik kredit yang adil. Jika ditemukan pelanggaran serius, kasus akan dirujuk ke Departemen Kehakiman untuk ditindaklanjuti dengan denda atau sanksi hukum.
Isu debanking ini mulai mencuat sejak runtuhnya bursa crypto FTX pada 2022. Saat itu, banyak bank di Amerika Serikat diminta membatasi atau menangguhkan layanan untuk perusahaan terkait crypto, memicu kekhawatiran diskriminasi finansial. Jika perintah Trump resmi diterbitkan, langkah ini bisa menjadi titik balik hubungan industri crypto dengan sektor perbankan di AS.
Tiga Kabar, Satu Hari, Sinyal Dinamika Industri Crypto
Dalam sehari, pasar crypto harus menghadapi tiga kabar yang saling berhubungan: pelonggaran aturan staking dari SEC yang membawa harapan baru, penarikan besar dari ETF Ethereum yang mengguncang kepercayaan investor, dan manuver politik dari Trump yang bisa mengubah lanskap perbankan bagi aset digital.
Bagi investor, ketiga berita ini menegaskan bahwa industri crypto adalah ekosistem yang bergerak cepat di persimpangan antara regulasi, inovasi teknologi, dan kebijakan politik. Perubahan di satu sisi segera memicu efek domino di sisi lain.
Bagi mereka yang ingin bertahan di tengah fluktuasi, pemahaman yang baik terhadap berita, regulasi, dan pergerakan pasar menjadi kunci. Dunia crypto bukan hanya soal harga naik dan turun, tetapi juga tentang membaca arah kebijakan yang menentukan masa depan ekosistem ini.