Pengertian Tenor, Jenis-jenis, dan Faktor yang Menentukannya

Bru
Senin, 04 Agustus 2025 | 10:19:44 WIB
pengertian tenor

Pengertian tenor sering muncul dalam produk kredit atau pinjaman, jadi penting untuk memahaminya sebelum memilih tenor yang tepat.

Meski begitu, masih banyak orang yang belum memahami sepenuhnya apa arti sebenarnya dari tenor.

Mengetahui secara mendalam apa itu tenor sangat penting, khususnya jika kamu berniat untuk mengajukan pinjaman atau mengambil kredit dengan tenor tertentu. 

Pemahaman ini berguna agar kamu tidak keliru dalam memilih jenis pinjaman serta bisa mengenali berbagai risiko yang mungkin timbul di kemudian hari. 

Karena itulah, penjelasan mengenai tenor berikut disusun secara menyeluruh agar mudah dipahami. Yuk, simak informasinya sampai selesai supaya kamu lebih paham soal pengertian tenor.

Pengertian Tenor

Pengertian tenor merujuk pada jangka waktu cicilan yang telah disetujui dalam proses pengajuan pinjaman atau kredit. 

Artinya, seseorang yang memilih tenor tertentu wajib melunasi pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati bersama antara peminjam dan pemberi pinjaman.

Selain itu, tenor juga berperan dalam menentukan besar kecilnya bunga pinjaman. Tenor digunakan untuk memastikan apakah peminjam mampu membayar cicilan bulanan secara rutin. 

Sebagai contoh, jika seseorang mengajukan pinjaman dengan tenor 12 bulan, maka jangka waktu tersebut akan mempengaruhi jumlah angsuran yang harus dibayar setiap bulannya selama 12 bulan, termasuk nilai bunganya.

Terdapat dua jenis tenor yang perlu diketahui, yaitu tenor pinjaman dan tenor deposito. Berikut penjelasannya secara lengkap.

Apa Itu Tenor Pinjaman?

Dalam konteks tenor pinjaman, tenor merupakan jangka waktu yang telah dipilih ketika akan mengajukan pinjaman. 

Apabila ada seseorang yang mengambil tenor dengan jangka waktu yang semakin lama, maka bunga yang harus dibayarkan pun akan semakin tinggi. 

Pada umumnya, pinjaman online akan mengenakan bunga sebesar 0 persen, sedangkan pinjaman di bank akan memberikan bunga sekitar satu hingga tiga persen dengan suku bunga yang tidak berubah-ubah.

Contoh mudahnya, seorang peminjam mengajukan pinjaman sebesar 15 juta dan memilih tenor pinjaman selama tiga bulan. Maka, peminjam tersebut harus membayarkan pinjamannya dengan bunga dua persen setiap bulannya. 

Apabila dirinci, maka peminjam harus membayarkan angsuran sebanyak Rp 5 juta setiap bulan dengan tambahan bunga Rp 300 ribu.

Apa Itu Tenor Deposito?

Berbeda dengan tenor pinjaman, tenor deposito umumnya memiliki bunga yang tinggi yaitu berkisar empat hingga tujuh persen. Selain itu, tenor deposito juga memperbolehkan peminjam untuk memilih jangka waktu yang lebih lama. 

Umumnya, dalam tenor pinjaman peminjam hanya bisa memilih tenor hingga 12 bulan, akan tetapi untuk tenor deposito bank memperbolehkan peminjam untuk memilih tenor hingga 36 bulan lamanya. 

Namun, tenor serta besaran bunga tentu berbeda-beda sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh bank tersebut.

Contohnya, ketika seseorang memilih durasi tenor satu bulan maka suku bunga yang dikenai setiap bulannya ialah sebesar 4,8 persen. Apabila memilih tenor lebih lama, maka suku bunga yang dikenai tiap bulannya juga akan lebih besar.

Jenis-jenis Tenor

Pada dasarnya, terdapat dua kategori utama dalam pembagian jangka waktu pelunasan pinjaman. Kedua kategori tersebut meliputi tenor dalam sistem kredit dan tenor yang dibedakan berdasarkan durasi waktunya. 

Meskipun berbeda, keduanya tetap saling berhubungan satu sama lain. Berikut ini uraian lengkap mengenai macam-macam tenor sesuai dengan masing-masing kategori.

1. Kategori Berdasarkan Jenis Perkreditan

Dalam kategori ini, terdapat tiga jenis tenor yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan peminjam. Ketiganya meliputi Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit dengan Agunan, serta Kredit Tanpa Agunan (KTA). Berikut penjelasannya:

a. Kredit Pemilikan Rumah atau KPR

Istilah KPR sudah umum dikenal sebagai bentuk pinjaman untuk membeli rumah dengan sistem cicilan. Umumnya, pihak bank akan menetapkan dua jenis suku bunga dalam skema KPR, yaitu:

  • Suku bunga tetap (fixed rate): Besarannya tetap dan tidak berubah selama masa angsuran berlangsung.
  • Suku bunga mengambang (floating rate): Besarannya bisa berubah mengikuti kondisi pasar atau kebijakan yang berlaku saat angsuran berjalan.

Tenor dalam skema KPR umumnya bersifat jangka panjang, mulai dari lima hingga 20 tahun, bahkan bisa lebih. 

Jika seseorang memilih tenor di bawah 20 tahun, maka uang muka yang dibayarkan biasanya lebih besar. Sebaliknya, jika tenor melebihi 20 tahun, uang muka yang diminta bisa lebih kecil.

b. Kredit Tanpa Agunan atau KTA

Dibandingkan KPR, KTA lebih diminati karena prosesnya yang mudah dan tidak memerlukan jaminan. Meskipun demikian, jenis kredit ini menerapkan bunga yang lebih tinggi.

Tenor yang tersedia dalam KTA biasanya berkisar antara satu hingga lima tahun, dan besar bunga disesuaikan dengan ketentuan pemberi pinjaman.

c. Kredit dengan Agunan

Alternatif lain bagi peminjam yang tidak tertarik pada sistem bunga tinggi seperti KTA adalah memilih kredit dengan agunan. Dalam hal ini, peminjam diwajibkan memberikan jaminan kepada pihak kreditur.

Jaminan tersebut bisa berupa properti seperti rumah atau tanah. Lama tenor yang ditawarkan pun bervariasi tergantung kebijakan lembaga pemberi pinjaman, umumnya mulai dari tiga hingga lima tahun atau bahkan lebih.

2. Kategori Berdasarkan dengan Waktu

Tenor juga dapat diklasifikasikan berdasarkan durasi waktunya, apakah bersifat jangka pendek atau jangka panjang. 

Lamanya waktu cicilan ini biasanya ditentukan berdasarkan kemampuan peminjam dalam menyediakan uang muka dan membayar cicilan tiap bulan. Berikut penjelasannya:

a. Waktu Panjang

Sesuai namanya, tenor ini memiliki durasi angsuran yang panjang, mulai dari tiga hingga 30 tahun. Biasanya digunakan untuk kredit pembelian rumah atau kendaraan bermotor. Keunggulan dari tenor panjang adalah jumlah cicilan yang lebih ringan setiap bulannya. 

Namun, tidak semua orang dapat mengakses tenor jenis ini karena biasanya ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi untuk bisa mengajukannya.

b. Waktu Pendek

Kebalikan dari tenor panjang, tenor ini memiliki masa pelunasan yang lebih singkat, berkisar antara satu bulan hingga maksimal tiga tahun. Umumnya digunakan untuk pembelian barang elektronik atau produk yang tidak memerlukan dana besar.

Itulah pembagian dua kategori tenor beserta jenis-jenisnya sesuai dengan klasifikasi masing-masing. Seperti yang telah dijelaskan, tidak semua jenis tenor bisa diajukan oleh setiap orang. 

Lantas, faktor apa saja yang menentukan seseorang dapat mengambil jenis tenor tertentu? Yuk, lanjutkan membaca penjelasan selanjutnya!

Faktor-faktor yang Menentukan Tenor

Ketika seseorang mengajukan pinjaman atau kredit, terdapat sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan durasi cicilan. 

Faktor-faktor ini penting karena lembaga keuangan atau pihak pemberi pinjaman perlu memperkirakan sejauh mana kemampuan peminjam dalam mengembalikan dana yang telah dipinjamkan.

Penetapan jangka waktu kredit, baik itu dalam bentuk KPR, KTA, maupun jenis pinjaman lainnya, dipengaruhi oleh beberapa hal berikut:

Usia peminjam

Faktor usia sangat berperan dalam menentukan lamanya tenor. Pihak pemberi pinjaman akan menilai sisa usia produktif dari calon peminjam. 

Semakin muda usianya, maka jangka waktu produktifnya lebih panjang, sehingga tenor yang ditawarkan juga bisa lebih lama. 

Sebaliknya, semakin tua usia peminjam, maka waktu produktifnya cenderung lebih pendek, dan hal ini membuat tenor yang diberikan menjadi lebih singkat.

Jumlah pendapatan bulanan

Besaran penghasilan tetap yang diterima setiap bulan juga turut menentukan lama tenor yang bisa diajukan. Pendapatan ini bisa berasal dari gaji, hasil usaha, atau sumber penghasilan lainnya yang dimiliki peminjam.

Aset yang dimiliki dan pengeluaran rutin

Nilai kekayaan yang dimiliki serta besarnya pengeluaran bulanan menjadi pertimbangan tambahan. Informasi ini digunakan untuk menghitung kemampuan peminjam dalam membayar cicilan secara konsisten.

Jenis barang atau aset yang ingin dibiayai

Nilai barang yang ingin dibiayai turut memengaruhi panjangnya tenor. Untuk barang dengan harga lebih rendah, seperti smartphone atau laptop senilai Rp5 juta, biasanya tenor yang diberikan hanya berkisar antara tiga hingga 18 bulan. 

Sementara itu, jika dana pinjaman digunakan untuk membeli aset dengan nilai lebih besar seperti mobil, tenor yang ditawarkan bisa mencapai dua hingga lima tahun.

Faktor-faktor di atas menjadi dasar penting dalam proses evaluasi oleh lembaga pemberi pinjaman untuk memastikan bahwa pinjaman dapat dilunasi sesuai dengan kemampuan peminjam.

Tips Mengajukan Kredit sesuai dengan Tenor yang Tersedia

Apabila kamu berencana untuk mengajukan kredit, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diterapkan agar proses pengajuan pinjaman dapat disesuaikan dengan tenor yang tersedia dari lembaga penyedia dana. 

Ada sejumlah hal yang perlu dipastikan sebelum mengambil keputusan, dengan tujuan agar peminjam memperoleh gambaran yang jelas mengenai jangka waktu pelunasan. Berikut ini beberapa tipsnya:

  • Pastikan terlebih dahulu bahwa lembaga keuangan yang dipilih sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  • Carilah lembaga keuangan yang menawarkan tingkat suku bunga paling rendah dibandingkan lembaga lainnya. Umumnya, informasi mengenai bunga ini tersedia di situs resmi atau materi promosi seperti selebaran.
  • Pilih jangka waktu pinjaman yang paling pendek. Sebab, semakin panjang durasi tenor, semakin tinggi pula bunga yang akan dikenakan. 

Maka dari itu, dengan memilih tenor yang lebih singkat, jumlah bunga yang harus dibayar akan lebih rendah.

  • Sesuaikan jumlah pinjaman dengan penghasilan atau kemampuan keuangan yang dimiliki. Hal ini penting agar kamu tidak kewalahan saat membayar angsuran. 

Usahakan agar jumlah cicilan tidak melebihi 30 persen dari pendapatan bulanan.

Itulah empat panduan untuk mengajukan pinjaman berdasarkan tenor yang sesuai. 

Selain itu, ada pula beberapa tips yang bisa diterapkan saat ingin berinvestasi dalam bentuk deposito, disesuaikan dengan tenor yang dipilih. Berikut ini tips-tips investasi berdasarkan tenor:

  • Pilih bank yang kredibel dan memiliki reputasi baik.
  • Berbeda dengan pinjaman, saat memilih deposito, sebaiknya pilih bank yang menawarkan tingkat suku bunga paling tinggi.
  • Saat berinvestasi deposito, ambil tenor yang lebih panjang agar keuntungan yang diperoleh semakin besar.
  • Pastikan bank tempat menyimpan deposito sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
  • Hitung dengan cermat besaran keuntungan yang didapat dan jumlah pajak penghasilan (PPh) yang harus dibayar selama masa investasi berlangsung.

Dari berbagai tips di atas, dapat disimpulkan bahwa saat mengambil pinjaman, sebaiknya pilih tenor sesingkat mungkin jika kondisi keuangan memungkinkan. 

Sebaliknya, untuk investasi deposito, lebih menguntungkan jika memilih tenor yang panjang. Hal ini juga berlaku pada suku bunga: untuk pinjaman, carilah bunga serendah mungkin; sedangkan untuk deposito, pilihlah yang menawarkan bunga tertinggi.

Terakhir, jangan lupa untuk selalu memperhitungkan potensi untung dan rugi dari setiap keputusan, baik saat mengajukan pinjaman maupun saat menempatkan dana dalam bentuk deposito.

Kelebihan dan Kekurangan Tenor Singkat

Tenor singkat merujuk pada jangka waktu pinjaman yang paling sedikit berlangsung selama 12 bulan. Biasanya, jika seseorang memilih tenor jenis ini, maka jumlah dana yang dipinjam tidak terlalu besar. 

Karena durasinya lebih pendek, tingkat bunga yang dikenakan juga cenderung lebih rendah, yakni berkisar antara 0,5 persen hingga satu persen, lebih kecil dibandingkan dengan tenor jangka panjang.

Keuntungan dari tenor singkat adalah total nilai pinjaman yang harus dibayar secara keseluruhan menjadi lebih kecil, karena beban bunga yang dikenakan juga lebih ringan. 

Namun, kekurangannya terletak pada besarnya cicilan bulanan yang harus dibayarkan. Maka dari itu, tenor jenis ini cocok dipilih apabila peminjam merasa sanggup untuk melunasi angsuran dengan nominal yang cukup besar setiap bulannya.

Kelebihan dan Kekurangan Tenor Panjang

Berbanding terbalik dengan tenor singkat, tenor panjang menawarkan cicilan bulanan yang lebih ringan. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang sesuai bagi peminjam dengan penghasilan bulanan yang tidak terlalu tinggi. 

Meskipun demikian, tenor panjang memiliki kelemahan, yaitu total utang yang harus dilunasi menjadi lebih besar karena suku bunga yang dikenakan juga lebih tinggi.

Manfaat Tenor

Setelah melihat berbagai penjelasan sebelumnya tentang tenor, sudah saatnya memahami apa saja manfaat dari tenor dalam pengajuan pinjaman maupun investasi deposito. 

Tenor memiliki peran penting dalam proses pengambilan kredit atau peminjaman dana, karena durasi yang dipilih akan menjadi acuan utama dalam perhitungan keseluruhan kredit.

Dengan menentukan tenor sejak awal, debitur dan pihak pemberi pinjaman dapat memperkirakan jalannya proses kredit. Semua kemungkinan yang bisa terjadi selama masa angsuran akan terlihat berdasarkan pilihan tenor yang diambil. 

Oleh karena itu, pemilihan tenor yang tepat dapat membantu mengurangi risiko yang mungkin muncul selama masa kredit berlangsung.

Sebagai penutup, memahami pengertian tenor membantu kamu memilih jangka waktu pinjaman atau investasi yang sesuai dengan kondisi keuangan dan kemampuan membayar.

Terkini

7 Jenis Tabungan BCA, Biaya Admin, dan Bunganya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

Alasan Shopee PayLater Tidak Bisa Digunakan dan Solusinya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

Asuransi Mobil All Risk: Manfaat, Jenis, dan Keutungannya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

10 Makanan Pencegah Kanker, Pasti Dibenci Sel Tumor Ganas!

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

12 HP Gaming Murah 2025, Andal tanpa Mahal

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB