Kementerian ESDM Setujui Vale Jual 2,2 Juta Ton Saprolite Bahodopi

Selasa, 29 Juli 2025 | 08:45:28 WIB
Kementerian ESDM Setujui Vale Jual 2,2 Juta Ton Saprolite Bahodopi

JAKARTA - PT Vale Indonesia mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melakukan penjualan bijih nikel kadar tinggi (saprolite) sebanyak 2,2 juta ton dari Blok Bahodopi, Sulawesi Tengah. Persetujuan ini diberikan setelah revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan untuk tahun 2025 disetujui oleh pihak kementerian.

Langkah ini menjadi terobosan strategis bagi perusahaan tambang tersebut, sekaligus memperluas jalur ekspor mineral mentah dari wilayah operasi yang sebelumnya belum dimanfaatkan secara penuh. Realisasi dari penjualan ini mulai tampak dengan pengapalan perdana saprolite yang telah dilakukan pada Sabtu, 26 Juli 2025.

Dorongan Finansial Baru untuk Semester Kedua

Direktur PT Vale Indonesia menegaskan bahwa penjualan saprolit dari Bahodopi akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pemasukan perusahaan pada semester kedua tahun ini. Sebelumnya, pendapatan utama Vale bersumber dari produksi dan penjualan yang berasal dari Blok Sorowako.

Tambahan pasokan dari Bahodopi diharapkan memperkuat arus kas dan menambah revenue stream baru bagi perusahaan. Hal ini dinilai krusial dalam menjaga momentum positif menjelang kuartal ketiga 2025.

Lebih lanjut, Vale juga tengah fokus pada pengembangan fasilitas pemrosesan mineral lanjutan, termasuk proyek pembangunan smelter dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL). Untuk mendukung rencana tersebut, perusahaan telah menjalin kerja sama awal dengan GEM Co., Ltd. Proses penjajakan mitra tambahan juga terus berlangsung untuk memperkuat implementasi proyek strategis tersebut di kawasan Bahodopi.

Perluasan Akses Ekspor dari Luar Sorowako

Penjualan saprolit dari Blok Bahodopi tidak hanya berdampak pada sisi finansial, tetapi juga menandai perubahan penting dalam distribusi mineral nikel Indonesia. Selama ini, sebagian besar pengapalan nikel hanya berasal dari kawasan Sorowako, dan umumnya dalam bentuk produk olahan seperti nickel matte.

Dengan persetujuan ESDM ini, Vale dapat memperluas jangkauan distribusi dengan memanfaatkan potensi saprolit dari wilayah operasi lainnya. Langkah ini mencerminkan strategi Vale untuk mengoptimalkan aset yang dimiliki di berbagai daerah, sekaligus mendukung agenda hilirisasi pemerintah melalui pembangunan fasilitas pemrosesan dalam negeri.

Ringkasan Informasi Kunci

Beberapa poin penting terkait pengapalan dan strategi perusahaan sebagai berikut:

AspekKeterangan
Volume Penjualan2,2 juta ton bijih saprolite dari Blok Bahodopi
Pengapalan PerdanaDilakukan pada 26 Juli 2025
Kontribusi PendapatanDicatat sebagai revenue tambahan untuk semester II 2025
Rencana EkspansiPembangunan smelter HPAL dan kerja sama dengan mitra strategis

Melalui persetujuan ini, PT Vale Indonesia tidak hanya memperoleh keuntungan finansial jangka pendek, tetapi juga meletakkan dasar kuat bagi pengembangan jangka panjang di sektor pertambangan dan pemrosesan mineral.

Perusahaan menyatakan komitmennya untuk terus menjaga keberlanjutan operasi serta menjalin kemitraan produktif yang sejalan dengan visi hilirisasi nasional. Ke depan, pengapalan saprolit dari Blok Bahodopi diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan sesuai dengan target produksi yang telah ditetapkan dalam RKAB 2025.

Terkini

Trey Lyles Resmi Perkuat Real Madrid Hingga 2026

Kamis, 11 September 2025 | 09:06:40 WIB

Pilates dan Padel, 2 Olahraga Modern yang Lagi Hits

Kamis, 11 September 2025 | 09:06:36 WIB

19 Spot Kuliner Halal Bali yang Paling Dicari Wisatawan

Kamis, 11 September 2025 | 09:06:34 WIB

7 Khasiat Wedang Uwuh yang Baik untuk Kesehatan Tubuh

Kamis, 11 September 2025 | 09:06:32 WIB