Proyek Tol Yogya Bawen Dukung Ekonomi dan Pariwisata

Selasa, 29 Juli 2025 | 09:03:10 WIB
Proyek Tol Yogya Bawen Dukung Ekonomi dan Pariwisata

JAKARTA - Fokus pembangunan jalan tol Yogyakarta–Bawen tak hanya soal konektivitas antarwilayah, tetapi juga peluang besar mendorong sektor pariwisata dan ekonomi lokal yang lebih dinamis.

Proyek strategis Jalan Tol Yogyakarta–Bawen terus dikebut pembangunannya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jalan bebas hambatan sepanjang lebih dari 75 kilometer ini diyakini akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi, sekaligus mempercepat konektivitas antarwilayah di Jawa Tengah dan sekitarnya.

Peninjauan terbaru terhadap progres pembangunan dilakukan dalam kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah pada Jumat, 25 Juli 2025. Kunjungan ini sekaligus menegaskan pentingnya proyek tersebut dalam mendukung pengembangan kawasan dan mempersiapkan kebutuhan transportasi jelang musim libur akhir tahun.

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan pentingnya kehadiran tol ini dalam mendorong tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru. Ia menyebut pembangunan jalan tol memiliki efek ganda (multiplier effect) terhadap wilayah yang dilalui, termasuk dari sisi logistik dan efisiensi waktu tempuh.

“Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antarwilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” ujarnya.

Dua Seksi Dikebut, Bisa Difungsikan Libur Nataru

Jalan Tol Yogyakarta–Bawen terbagi dalam enam seksi. Hingga saat ini, dua di antaranya telah memasuki fase konstruksi aktif, yaitu Seksi 1 Sleman–Banyurejo (8,8 km) dengan progres 80% dan Seksi 6 Ambarawa–Bawen (5,2 km) dengan progres 75,7%.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wilan Oktavian, menargetkan dua seksi tersebut bisa rampung pada Desember 2025 dan siap difungsionalkan untuk menunjang kelancaran arus liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Target kami adalah Seksi 1 dan 6 bisa selesai di Desember 2025, juga diupayakan agar bisa difungsionalkan saat liburan Nataru,” jelas Wilan.

Sementara empat seksi lainnya dalam proyek ini tengah menyelesaikan tahap tender dan perencanaan pembangunan. Seksi 2 Banyurejo–Borobudur (15,20 km) dan Seksi 3 Borobudur–Magelang (8,10 km) ditargetkan mulai konstruksi tahun depan. Adapun Seksi 4 Magelang–Temanggung (16,65 km) dan Seksi 5 Temanggung–Ambarawa (21,39 km) dijadwalkan dimulai pada 2027.

Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga, Dedy Gunawan, menambahkan bahwa tol ini akan memperkuat pengembangan kawasan wisata seperti Borobudur dan Bukit Menoreh. Koridor tol tersebut juga diharapkan menjadi penopang konektivitas antar destinasi unggulan.

“Jalan tol ini akan dibuat melingkar dari Jogja ke Bawen. Di sepanjang koridor ini terdapat pusat pengembangan pariwisata seperti Borobudur dan Bukit Menoreh yang tengah dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata,” ungkap Dedy.

DPR Minta Perhatikan UMKM dan Layanan Dasar

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, dalam kunjungan tersebut menegaskan bahwa pembangunan jalan tol harus mempertimbangkan tiga aspek utama: layanan dasar pengguna jalan, perlindungan hak masyarakat sekitar, dan keterlibatan UMKM dalam pengembangan rest area.

“Ada tiga hal pokok yang harus dilakukan, yaitu pemenuhan standar pelayanan minimum, perhatikan hak-hak masyarakat yang ada, kemudian ketersediaan rest area dengan melibatkan UMKM setempat,” tegasnya.

Dalam kegiatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambut positif kemajuan proyek ini. Ia menilai Tol Yogya–Bawen akan memberi kontribusi besar terhadap konektivitas regional dan membuka ruang sinergi antara jalan nasional, provinsi, hingga kabupaten.

“Hari ini kami bangga atas kunjungan ini. Meskipun ini adalah jalan nasional, tetapi ini merupakan suatu patokan dasar untuk kita jabarkan menjadi jalan-jalan provinsi dan kabupaten,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya tol tersebut sebagai infrastruktur strategis yang tidak hanya menunjang transportasi, tetapi juga pembangunan wilayah secara menyeluruh.

“Konektivitas ini yang kita tunggu-tunggu akan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan, tidak hanya transportasi, tetapi juga pertumbuhan ekonomi dan lainnya,” tutupnya.

Proyek Berkelanjutan untuk Masa Depan

Dengan target penyelesaian dua seksi utama pada akhir tahun ini, Jalan Tol Yogyakarta–Bawen diharapkan dapat memberikan manfaat nyata dalam waktu dekat. Selain sebagai jalur alternatif yang efisien, proyek ini juga merepresentasikan sinergi antara pembangunan infrastruktur dan penguatan sektor wisata serta ekonomi lokal.

Pemerintah pun terus mendorong percepatan konstruksi agar tol ini bisa segera digunakan, tidak hanya sebagai sarana mobilitas, tetapi juga simbol pertumbuhan wilayah yang berkelanjutan.

Terkini

Jelajah Rasa Gelato di Yogyakarta yang Selalu Bikin Nagih

Kamis, 11 September 2025 | 10:07:41 WIB

Kue Putri Mandi, Manis Kenyal Tradisi Jawa yang Memikat Hati

Kamis, 11 September 2025 | 10:07:38 WIB

5 Spot Alpukat Kocok Malang Segar dan Kekinian

Kamis, 11 September 2025 | 10:07:37 WIB

Astra Half Marathon 2025 Usung Semangat Bergerak Bersama

Kamis, 11 September 2025 | 10:07:36 WIB