Proyek Tol Lembar Kayangan Rp22 Triliun Dapat Dukungan Penuh

Senin, 28 Juli 2025 | 10:26:50 WIB
Proyek Tol Lembar Kayangan Rp22 Triliun Dapat Dukungan Penuh

JAKARTA - Pemerintah pusat menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah timur Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satu proyek strategis yang mendapat perhatian besar adalah pembangunan jalan tol Lembar–Kayangan yang diproyeksikan menelan biaya hingga Rp22 triliun.

Tol ini akan menghubungkan Pelabuhan Lembar di Lombok Barat dengan Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur, dua titik vital dalam arus logistik dan transportasi antarwilayah di Pulau Lombok. Dukungan pun datang langsung dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam kunjungannya ke Mataram.

Menurut AHY, konektivitas yang andal menjadi prasyarat utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di NTB. Ia menilai pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi akan semakin menguatkan mobilitas antarwilayah dari Lombok hingga ke Bima, wilayah paling timur NTB.

"Kita melihat infrastruktur di NTB semakin baik, infrastruktur dasar jalan, jembatan, juga yang terkait dengan konektivitas," ujar AHY.

AHY: Dukungan Pusat untuk Visi Besar NTB

Dalam kesempatan itu, AHY juga menyampaikan pujiannya terhadap kepemimpinan Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, yang dinilainya memiliki pandangan strategis dalam membangun daerah. Visi pembangunan yang difokuskan pada penguatan konektivitas dinilai tepat untuk mendukung kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

"Dia (Gubernur NTB) punya visi jauh ke depan, ingin NTB semakin makmur bahkan semakin mendatangkan devisa, semua membutuhkan pembangunan infrastruktur. Ikhtiarnya di situ," tutur Ketua Umum Partai Demokrat ini.

AHY menegaskan bahwa proyek tol Lembar-Kayangan akan mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat. Menurutnya, koordinasi lintas instansi dari tingkat pusat hingga kabupaten/kota akan menjadi kunci kesuksesan pembangunan infrastruktur berskala besar seperti ini.

"Ya pusat juga harus berkolaborasi tetap dengan gubernur, termasuk kabupaten/kota di NTB. Peluangnya sangat prospektif," tambahnya.

Selain memperkuat konektivitas, proyek ini dinilai mampu membuka potensi ekonomi NTB yang masih luas. Salah satu aspek yang ingin digenjot adalah pemberdayaan pelaku UMKM yang dapat terdorong berkat akses transportasi yang lebih efisien dan terintegrasi.

"Banyak sekali potensinya, harus kita cari solusi bersama-sama. Dan saya fokus pada aspek itu," kata AHY.

Studi Kelayakan Dimulai, Tol Lembar-Kayangan Diproyeksi Rampung 2029

Pemerintah Provinsi NTB pun telah bergerak cepat. Kepala Dinas PUPR NTB, Sadimin, mengonfirmasi bahwa studi kelayakan (feasibility study/FS) proyek jalan tol Lembar–Kayangan akan dimulai pada tahun 2025. Segmen awal yang akan dikerjakan mencakup rute Lembar–Praya.

"Tahun ini Pak Gubernur mengalokasikan biaya FS dan segmen satu Lembar–Praya dilaksanakan tahun ini. Berdasarkan Keputusan Menteri PU Nomor 367 Tahun 2023," jelas Sadimin.

Setelah proses studi kelayakan rampung, langkah berikutnya adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), lelang konstruksi, dan pembebasan lahan. Seluruh rangkaian itu ditargetkan selesai pada tahun 2029.

"Setelah kita lakukan FS ini baru kita akan lakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, kemudian baru tender konstruksi dan pembebasan lahan sampai tahun 2029," imbuhnya.

Sadimin menambahkan, penyusunan FS akan didampingi langsung oleh Direktorat Jenderal Bina Marga dari Kementerian PUPR. Kerja sama ini diharapkan memastikan bahwa proyek tol dibangun sesuai standar nasional serta dapat menarik minat investor.

Dari segi potensi investasi, nilai Indeks Potensi Lahan (IPL) diperkirakan mencapai Rp22 miliar. Apabila proyek ini dijalankan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), pengembalian modal diperkirakan berlangsung selama 12 tahun. Namun jika tanah dibebaskan oleh pemerintah daerah, masa pengembaliannya bisa lebih singkat, yakni sembilan tahun.

"Jadi Indeks Potensi Lahan (IPL) itu capai Rp22 miliar. Kemudian kalau dilaksanakan pakai sistem KPBU itu kembali modalnya 12 tahun. Kalau tanah dibebaskan oleh pemda, bisa kembali 9 tahun," ungkap Sadimin.

Dengan dukungan dari pemerintah pusat dan kesiapan pemerintah daerah, proyek tol Lembar–Kayangan diharapkan menjadi salah satu katalis pembangunan jangka panjang di NTB. Tidak hanya sebagai jalur transportasi, jalan tol ini akan menjadi penghubung ekonomi, distribusi logistik, dan akses wisata antarkawasan yang semakin efisien dan modern.

Terkini

BPJS Kesehatan Bisa Tanggung Biaya Pembersihan Telinga

Kamis, 11 September 2025 | 15:55:35 WIB

Pasar Otomotif Domestik Lesu, Ekspor Tumbuh Positif

Kamis, 11 September 2025 | 15:55:34 WIB

Kapal Penyeberangan Banda Aceh Sabang Siap Layani Penumpang

Kamis, 11 September 2025 | 15:55:32 WIB

Harga Minyak Dunia Stabil, Fokus Kembali ke Permintaan

Kamis, 11 September 2025 | 15:55:31 WIB

Ketersediaan BBM Shell di Jabodetabek Masih Terbatas

Kamis, 11 September 2025 | 15:55:29 WIB