Kemacetan 28 Km di Situbondo karena Kapal Penyeberangan Terbatas

Jumat, 25 Juli 2025 | 07:32:16 WIB
Kemacetan 28 Km di Situbondo karena Kapal Penyeberangan Terbatas

JAKARTA - Kondisi lalu lintas menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, dari arah Situbondo mengalami kemacetan luar biasa panjang akibat terbatasnya armada kapal penyeberangan yang melayani rute Jawa-Bali. Antrean kendaraan, khususnya truk logistik, telah mencapai kawasan Taman Nasional Baluran, dengan panjang kemacetan sekitar 28 kilometer.

Kemacetan ini terjadi karena dari total 17 kapal yang tersedia untuk melayani lintasan Ketapang–Gilimanuk, hanya 11 kapal yang masih beroperasi. Enam kapal lainnya tidak dapat digunakan karena sedang dalam proses perbaikan dan belum dinyatakan layak jalan.

Pihak berwenang memperketat pengawasan kelayakan kapal, menyusul beberapa insiden kecelakaan di Selat Bali yang diduga disebabkan oleh kondisi kapal yang tidak memenuhi standar keselamatan.

AKP Nanang Hendra Irawan, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Situbondo, mengatakan antrean kendaraan telah memanjang hingga 9 kilometer dari perbatasan Banyuwangi ke arah Hutan Baluran. Ia mengimbau masyarakat menunda perjalanan yang melintasi jalur pantura Situbondo.

“Sampai siang ini kemacetan sudah mengular sekitar 9 kilometer mulai dari perbatasan Situbondo–Banyuwangi ke arah Hutan Baluran,” ujarnya.

“Kami imbau kepada pengguna jalan menunda perjalanan dulu yang ingin melewati jalur pantura Baluran,” lanjutnya.

Sopir Terjebak hingga 22 Jam, Gumitir Ditutup Total

Salah satu sopir truk, Ginanjar, mengaku telah terjebak di kemacetan sejak Rabu siang, 23 Juli 2025, pukul 12.00 WIB. Hingga Kamis siang, selama lebih dari 22 jam, kendaraannya hanya bergerak sejauh 5 kilometer. Ia menyebutkan bahwa kemacetan kali ini merupakan yang terparah sejak ia menjadi sopir truk pada tahun 2018.

“Ini kemacetan paling parah yang saya alami sejak menjadi sopir mulai tahun 2018,” katanya.

Ginanjar tengah mengirim barang ke Denpasar, Bali, namun kendaraan yang dibawanya malah terjebak antrean panjang yang terus mengular hingga Taman Nasional Baluran.

“Saya kena macet mulai dari Wongsorejo kemarin,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kemacetan disebabkan oleh antrean panjang kendaraan logistik yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk. Penundaan bongkar muat kendaraan menjadi penyumbang utama kemacetan.

Selain itu, ditutupnya jalur alternatif selatan melalui perbukitan Gumitir juga memperparah keadaan. Jalur nasional tersebut yang menghubungkan Kabupaten Jember dengan Banyuwangi ditutup total sejak Kamis, 24 Juli 2025, karena sedang dilakukan perbaikan jalan akibat longsor. Akibatnya, semua arus lalu lintas dari Jember ke Banyuwangi dialihkan melalui jalur pantura Situbondo, sehingga volume kendaraan meningkat drastis di jalur tersebut.

Kondisi ini membuat arus logistik terganggu dan memperbesar potensi kerugian ekonomi, terutama bagi pengusaha yang mengandalkan pengiriman darat dan laut untuk distribusi barang ke Pulau Bali.

Hingga saat ini belum ada kepastian kapan jalur akan kembali normal. Aparat kepolisian setempat terus melakukan pengaturan lalu lintas dan menyarankan masyarakat untuk menunda perjalanan yang tidak mendesak menuju jalur pantura maupun ke arah Pelabuhan Ketapang.

Terkini

BPJS Kesehatan Bisa Tanggung Biaya Pembersihan Telinga

Kamis, 11 September 2025 | 15:55:35 WIB

Pasar Otomotif Domestik Lesu, Ekspor Tumbuh Positif

Kamis, 11 September 2025 | 15:55:34 WIB

Kapal Penyeberangan Banda Aceh Sabang Siap Layani Penumpang

Kamis, 11 September 2025 | 15:55:32 WIB

Harga Minyak Dunia Stabil, Fokus Kembali ke Permintaan

Kamis, 11 September 2025 | 15:55:31 WIB

Ketersediaan BBM Shell di Jabodetabek Masih Terbatas

Kamis, 11 September 2025 | 15:55:29 WIB