Penerbangan Citilink dan Batik Air Mulai Pindah ke Soetta Agustus 2025

Jumat, 25 Juli 2025 | 08:00:07 WIB
Penerbangan Citilink dan Batik Air Mulai Pindah ke Soetta Agustus 2025

JAKARTA - Penumpang maskapai Citilink dan Batik Air yang biasa terbang dari Bandara Halim, perlu bersiap menghadapi perubahan. Mulai Agustus 2025, sejumlah rute kedua maskapai tersebut akan dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta. Perubahan ini dilakukan demi peningkatan pelayanan dan efisiensi operasional bandara di wilayah Jabodetabek.

Penyesuaian Rute Demi Layanan Lebih Baik

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memastikan bahwa sebagian penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma akan mulai dipindahkan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) pada 1 Agustus 2025. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat, baik dari sisi kenyamanan maupun efisiensi penerbangan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, mengungkapkan bahwa kebijakan ini sudah melalui tahap koordinasi intensif dengan para operator penerbangan terkait.

Selain mempersiapkan pemindahan teknis, Kemenhub juga menekankan pentingnya peran aktif dari setiap maskapai dan operator bandara untuk menyosialisasikan kebijakan ini kepada calon penumpang. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kebingungan di lapangan saat kebijakan tersebut mulai diterapkan pada awal Agustus mendatang.

Citilink Dukung Kebijakan, Sejumlah Rute Akan Dipindah

Citilink Indonesia, salah satu maskapai yang terdampak oleh kebijakan ini, menyampaikan dukungan terhadap keputusan pemerintah tersebut. Pihak maskapai menyatakan bahwa langkah ini sejalan dengan misi peningkatan layanan di dua bandara utama di kawasan Jabodetabek.

Head of Corporate Secretary & CSR Division Citilink, Tashia Scholz, mengatakan bahwa perpindahan sebagian penerbangan akan memberikan dampak positif bagi kelancaran operasional dan pengalaman penumpang.

“Perpindahan ini merupakan bagian dari peningkatan pelayanan di dua bandara utama tersebut,” ujar Tashia.

Adapun beberapa rute penerbangan Citilink yang akan dipindahkan dari Halim ke Bandara Soekarno-Hatta mencakup destinasi populer seperti Palembang, Medan, dan Kulon Progo. Rute-rute ini dinilai lebih sesuai untuk dioperasikan dari bandara dengan kapasitas lebih besar seperti Soekarno-Hatta.

Sementara itu, rute lainnya seperti Silangit, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Way Kanan, dan Denpasar masih akan tetap beroperasi melalui Bandara Halim.

Batik Air Juga Ikut Penyesuaian

Tak hanya Citilink, maskapai Batik Air juga termasuk dalam daftar maskapai yang akan memindahkan sebagian operasionalnya dari Bandara Halim ke Soekarno-Hatta. Walaupun belum diungkapkan secara rinci rute mana saja yang terdampak, perpindahan ini akan dilakukan secara bertahap dan terkoordinasi.

Langkah ini diyakini akan membantu mengurai kepadatan di Bandara Halim Perdanakusuma, yang selama ini dikenal sebagai bandara dengan kapasitas terbatas namun melayani sejumlah penerbangan padat di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Selain mengurangi kepadatan, pemindahan juga bertujuan meningkatkan efisiensi jadwal dan layanan di masing-masing bandara. Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki kapasitas lebih besar, dianggap lebih mampu menampung trafik tinggi untuk rute-rute tertentu.

Antisipasi dan Harapan untuk Penumpang

Kemenhub menekankan pentingnya komunikasi yang jelas kepada masyarakat terkait kebijakan ini. Para penumpang diharapkan dapat memperhatikan informasi terbaru dari masing-masing maskapai, baik melalui media sosial resmi, situs web, maupun melalui aplikasi pemesanan tiket.

Pemindahan ini bukan berarti layanan dari Bandara Halim akan berhenti sepenuhnya. Sebagian rute tetap akan dilayani dari Halim, terutama yang sesuai dengan karakteristik bandara tersebut sebagai penghubung domestik dengan volume lebih ringan.

Kebijakan ini secara keseluruhan ditujukan untuk memberikan pengalaman terbang yang lebih nyaman dan tertib, sekaligus memperkuat sistem penerbangan nasional yang berkelanjutan. Selain itu, penyesuaian rute ini juga dianggap sebagai bentuk evaluasi berkelanjutan terhadap kebutuhan dan pola mobilitas masyarakat.

Dengan waktu yang tersisa sebelum implementasi pada 1 Agustus 2025, maskapai diharapkan dapat menyiapkan seluruh aspek teknis dan pelayanan dengan matang, serta melakukan komunikasi intensif kepada seluruh calon pengguna jasa penerbangan.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB