JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Investasi terus mendorong pencapaian target investasi nasional tahun 2025. Hingga akhir semester pertama tahun ini, realisasi investasi tercatat telah menembus angka Rp950 triliun. Pencapaian ini memperlihatkan kepercayaan investor terhadap iklim usaha di Indonesia yang tetap kuat dan stabil, meskipun dihadapkan pada tantangan eksternal dan dinamika global.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa nilai tersebut merupakan akumulasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) pada Januari hingga Juni 2025.
Menurutnya, kontribusi besar tetap datang dari sektor hilirisasi dan infrastruktur. “Realisasi investasi hingga Semester I Tahun 2025 mencapai Rp950 triliun,” ujar Rosan.
Ia menegaskan bahwa pemerintah menargetkan investasi sepanjang 2025 bisa mencapai Rp1.850 triliun. Capaian hingga pertengahan tahun ini dinilai cukup positif dan menjadi fondasi kuat untuk mencapai target tahunan.
Sektor Hilirisasi dan Infrastruktur Masih Dominan
Dalam laporannya, Rosan merinci bahwa sektor hilirisasi tetap menjadi motor utama dari pertumbuhan investasi. Pemerintah melihat sektor ini sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, yang tidak hanya mendorong penyerapan tenaga kerja tetapi juga meningkatkan nilai tambah dari komoditas nasional.
“Fokus kami masih pada hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri nasional,” ujarnya.
Selain itu, infrastruktur juga menyumbang angka signifikan terhadap total investasi. Proyek-proyek pembangunan strategis nasional serta konektivitas logistik dinilai menarik minat para investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Adapun daerah-daerah di luar Pulau Jawa juga mencatatkan peningkatan realisasi investasi, sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pemerataan ekonomi dan pembangunan kawasan.
Rosan menekankan bahwa investasi tidak hanya berpusat di wilayah barat Indonesia, tetapi juga mulai menyebar ke wilayah timur. Hal ini dinilai penting untuk memperkecil kesenjangan pembangunan antarwilayah.
“Pemerataan investasi menjadi perhatian utama. Kita ingin semua daerah merasakan dampak positif dari kegiatan penanaman modal,” imbuhnya.
Dalam periode ini, penyerapan tenaga kerja juga terus meningkat seiring dengan peningkatan investasi. Pemerintah mencatat bahwa berbagai proyek investasi yang telah berjalan memberikan kontribusi nyata terhadap pembukaan lapangan kerja.
Optimisme Capai Target Tahunan
Dengan tren pertumbuhan saat ini, pemerintah optimistis target investasi nasional sebesar Rp1.850 triliun pada 2025 akan tercapai. Dukungan terhadap berbagai kebijakan penyederhanaan perizinan dan peningkatan layanan digital disebut menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga iklim investasi yang kondusif.
Rosan mengatakan bahwa berbagai langkah reformasi struktural yang telah dilakukan pemerintah selama ini mulai menunjukkan hasil nyata. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para pelaku usaha yang tetap percaya terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
“Optimisme ini tentu perlu dijaga. Kami terus berkomitmen memberikan kemudahan dan kepastian bagi para investor,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa koordinasi antar-lembaga pemerintah serta peran pemerintah daerah juga sangat penting dalam mempercepat realisasi investasi. Pemerintah daerah diharapkan mampu mendukung percepatan perizinan serta menyediakan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan oleh investor.
Meski demikian, tantangan eksternal tetap menjadi perhatian, termasuk potensi perlambatan ekonomi global dan fluktuasi harga komoditas. Namun, Rosan menyampaikan bahwa Indonesia berada dalam posisi yang cukup kuat untuk mengantisipasi risiko tersebut.
“Kita harus tetap waspada terhadap dinamika global, tetapi secara fundamental Indonesia dalam posisi yang baik untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menarik investasi berkelanjutan,” tegasnya.
Pemerintah juga terus memperkuat kerja sama internasional dan regional dalam rangka memperluas akses pasar serta menarik investasi strategis yang berdampak langsung pada transformasi ekonomi nasional.
Dengan pencapaian yang ada, serta langkah-langkah konkret yang telah dilakukan, target investasi tahunan bukan hanya sekadar angka, tetapi juga wujud dari komitmen untuk terus menjadikan Indonesia sebagai destinasi utama investasi di kawasan Asia.