Peluang Harga Batu Bara Masih Terbuka Positif di Tengah Tekanan

Senin, 21 Juli 2025 | 10:46:20 WIB
Peluang Harga Batu Bara Masih Terbuka Positif di Tengah Tekanan

JAKARTA - Harga batu bara mengalami tekanan sepanjang pekan lalu, namun indikator teknikal masih menunjukkan adanya ruang penguatan. Meski tren jangka pendek menunjukkan penurunan, sentimen pasar belum sepenuhnya berbalik arah.

Pada akhir pekan lalu, Jumat, harga batu bara di ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan mendatang ditutup pada posisi US$110,4 per ton. Angka ini mencerminkan pelemahan sebesar 0,09% dibandingkan dengan posisi sehari sebelumnya. Secara mingguan, penurunan yang tercatat adalah sebesar 1,43%.

Pergerakan tersebut tentu menjadi perhatian bagi pelaku pasar dan pelaku industri yang bergantung pada komoditas ini. Namun, dari sudut pandang teknikal, masih terdapat tanda-tanda kekuatan yang membuat harga batu bara belum sepenuhnya keluar dari jalur tren naik atau bullish.

Indikator RSI Tunjukkan Sinyal Positif

Secara teknikal, analisis mingguan menunjukkan bahwa batu bara masih berada di zona bullish. Hal ini dapat dilihat dari posisi Relative Strength Index (RSI) yang berada pada level 58. Angka ini berada di atas ambang netral 50, yang menandakan tren harga masih dominan ke atas meskipun ada koreksi sementara.

RSI merupakan indikator momentum yang sering digunakan untuk mengukur kekuatan pergerakan harga dalam periode tertentu. RSI di atas 50 biasanya menandakan aset dalam kondisi bullish, dan semakin tinggi angkanya, semakin kuat pula dorongan naik yang mungkin terjadi.

Dengan kondisi RSI tersebut, pelaku pasar masih memiliki alasan untuk mencermati peluang rebound harga batu bara dalam beberapa sesi perdagangan ke depan.

Harga Batu Bara Masih Dipengaruhi Faktor Global

Tekanan terhadap harga batu bara dalam sepekan terakhir tak lepas dari berbagai sentimen global. Permintaan dari negara-negara importir utama seperti China dan India memegang peran besar dalam menentukan arah harga. Selain itu, pengaruh dari sektor energi lain, seperti harga gas alam dan minyak dunia, turut memberi tekanan maupun dorongan terhadap komoditas batu bara.

Di tengah ketidakpastian global, sentimen investor juga masih terfokus pada kebijakan moneter dari bank sentral negara besar. Hal ini berdampak pada harga energi secara keseluruhan, termasuk batu bara yang kerap dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar dolar AS dan prospek pertumbuhan ekonomi dunia.

Meski begitu, dari sisi teknikal, batu bara masih memiliki ruang untuk bertahan di kisaran harga saat ini, dan bahkan berpotensi mengalami penguatan terbatas jika sentimen eksternal membaik.

Target dan Level Penting yang Perlu Dicermati

Bagi pelaku pasar dan investor yang mencermati pergerakan batu bara, beberapa level harga menjadi perhatian utama untuk pekan ini. Resistance atau batas atas terdekat diperkirakan berada di kisaran US$115 per ton. Jika harga mampu menembus level tersebut, peluang kenaikan lebih lanjut akan terbuka hingga ke area US$118–120 per ton.

Sementara itu, dari sisi support atau batas bawah, level US$108 menjadi titik penting untuk menjaga kestabilan harga. Apabila level ini tertembus ke bawah, maka tekanan bisa berlanjut hingga ke kisaran US$105 per ton.

Level-level teknikal ini menjadi panduan bagi pelaku pasar untuk mengelola ekspektasi mereka terhadap arah harga batu bara dalam jangka pendek, terutama dalam sepekan ke depan.

Prospek Masih Terbuka di Tengah Konsolidasi

Walau secara mingguan harga mengalami koreksi, arah pergerakan jangka menengah belum menunjukkan pembalikan tren yang signifikan. Kondisi ini bisa diartikan sebagai fase konsolidasi, di mana harga menguji kembali area-area support penting sebelum melanjutkan potensi kenaikan.

Kondisi ini menjadi peluang bagi sebagian pelaku pasar yang mengadopsi strategi jangka menengah dan panjang. Harga batu bara yang masih berada dalam kanal tren naik memberikan ruang bagi investor untuk mempertimbangkan kembali posisinya di pasar.

Dengan mempertimbangkan indikator teknikal dan sentimen global yang masih dinamis, batu bara tetap menjadi salah satu komoditas yang menarik untuk diperhatikan dalam perdagangan energi global.

Terkini

7 Jenis Tabungan BCA, Biaya Admin, dan Bunganya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

Alasan Shopee PayLater Tidak Bisa Digunakan dan Solusinya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

Asuransi Mobil All Risk: Manfaat, Jenis, dan Keutungannya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

10 Makanan Pencegah Kanker, Pasti Dibenci Sel Tumor Ganas!

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

12 HP Gaming Murah 2025, Andal tanpa Mahal

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB