8 Tipe-tipe Rumah Berdasarkan Luas Bangunan dan Harganya

Bru
Senin, 21 Juli 2025 | 07:41:54 WIB
tipe-tipe rumah

Tipe-tipe rumah menjadi hal penting untuk diketahui sebelum seseorang memutuskan membeli atau membangun hunian impian. 

Apalagi, seiring waktu, harga properti terus meroket. Seperti yang pernah disampaikan oleh Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, saat ini generasi muda semakin kesulitan memiliki rumah karena kenaikan harga yang sangat drastis.

Meskipun begitu, keinginan masyarakat untuk memiliki tempat tinggal pribadi tetap tinggi. Hal ini bisa dimaklumi karena rumah merupakan tempat untuk merasa aman, beristirahat, serta berkumpul bersama orang-orang tercinta.

Bila kamu termasuk yang sedang mempertimbangkan untuk memiliki rumah, penting untuk memahami beberapa aspek mendasar lebih dulu. Salah satunya adalah mengenal berbagai tipe rumah yang umum ditemukan di Indonesia.

Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang ragam tipe rumah tersebut, kamu akan lebih mudah membuat keputusan yang tepat. 

Ini juga akan membantumu menghindari kesalahan dalam proses pembangunan maupun pembelian, serta memastikan bahwa rumah yang akan kamu tempati benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. 

Maka dari itu, yuk kenali lebih jauh tipe-tipe rumah berdasarkan ukuran dan luas bangunannya.

Tipe-tipe Rumah Berdasarkan Luas Bangunan dan Harganya

Jika membahas mengenai tipe-tipe rumah berdasarkan ukuran bangunannya, pengembang properti umumnya membaginya ke dalam enam kategori, yaitu tipe 21, 36, 45, 54, 60, dan 70. 

Keenam jenis ini biasanya dirancang sebagai hunian bergaya modern minimalis, meskipun masing-masing memiliki ciri khas dan perbedaan tersendiri.

Tipe 21

Tipe ini merupakan pilihan hunian dengan harga paling terjangkau di antara tipe-tipe lainnya. 

Karena cicilan yang ringan dan harga yang murah, rumah tipe ini biasanya ditujukan untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah atau bagi mereka yang memiliki dana terbatas.

Bangunan rumah tipe ini memiliki luas 21 meter persegi, dengan ukuran dimensi yang umum ditemukan adalah 3 x 7 meter, 5,25 x 4 meter, atau 6 x 3,5 meter. 

Dengan ukuran sekecil itu, biasanya rumah ini hanya terdiri dari satu kamar tidur utama, satu kamar mandi, dan sebuah ruang multifungsi.

Kebanyakan penghuni rumah tipe 21 menggunakan ruang serbaguna tersebut sebagai tempat menerima tamu sekaligus ruang makan. 

Sedangkan untuk dapur, biasanya disiapkan sebidang tanah kecil di bagian belakang yang dapat dimanfaatkan oleh pemilik rumah untuk membangun dapur sesuai kebutuhan mereka.

Dari segi harga, rumah tipe 21 tersedia dalam berbagai pilihan. Jika ingin membeli versi subsidi, harganya berkisar antara Rp150 juta hingga Rp200 juta, meskipun ada kemungkinan kualitas bangunannya tidak sesuai ekspektasi.

Namun jika memiliki anggaran lebih dan ingin kualitas yang lebih baik, rumah tipe 21 versi komersial bisa jadi pilihan dengan kisaran harga antara Rp250 juta sampai Rp450 juta.

Tipe 36

Selanjutnya adalah tipe 36, yang cukup populer karena menawarkan ruang yang lebih luas namun tetap dalam kisaran harga yang masih dapat dijangkau, yakni sekitar Rp450 juta hingga Rp600 juta. 

Rumah ini sangat cocok untuk pasangan muda atau keluarga kecil yang memiliki satu anak.

Rumah tipe 36 umumnya dibangun di atas lahan seluas 60 hingga 72 meter persegi, dengan dimensi bangunan sekitar 6 x 6 meter atau 9 x 4 meter. 

Dengan ukuran tersebut, biasanya rumah ini memiliki satu hingga dua kamar tidur, satu kamar mandi, serta ruang tamu dan dapur.

Tipe 45

Bila merasa rumah tipe 21 terlalu sempit dan tipe 36 belum cukup memadai, maka tipe 45 bisa menjadi pilihan terbaik. Banyak investor properti yang memilih tipe ini karena ukurannya yang lebih fleksibel dan cukup luas.

Rumah tipe 45 biasanya dibangun di atas lahan dengan ukuran 72, 90, hingga 96 meter persegi, dengan dimensi bangunan sekitar 6 x 7,5 meter. 

Dengan ukuran seperti itu, rumah ini mampu menampung dua kamar tidur, dua kamar mandi, ruang tamu, area parkir mobil, dan taman kecil di halaman.

Saat ini, rumah tipe 45 dijual dengan harga mulai dari Rp600 juta hingga Rp850 juta, tergantung pada lokasi dan kualitas bangunan yang ditawarkan.

Tipe 54

Bagi kamu yang sudah memiliki keluarga dengan dua anak, rumah dengan tipe 54 bisa menjadi pilihan ideal. Ukurannya cukup luas dan masih memungkinkan untuk dilakukan pengembangan menjadi dua lantai apabila suatu saat dibutuhkan ruang tambahan.

Pada umumnya, rumah tipe 54 dibangun dengan dimensi 9 x 6 meter atau 13,5 x 4 meter, dan berdiri di atas lahan dengan luas antara 120 hingga 150 meter persegi. 

Dengan ukuran tersebut, kamu bisa memiliki dua sampai tiga kamar tidur, dua kamar mandi, ruang tamu, ruang makan, serta dapur.

Jika masih ada anggaran lebih setelah pembelian rumah, kamu juga bisa menambahkan taman kecil di bagian depan maupun belakang untuk menciptakan suasana yang lebih asri dan nyaman. 

Harga rumah tipe 54 saat ini berada di kisaran Rp850 juta hingga Rp1 miliar, tergantung lokasi dan spesifikasi bangunan.

Tipe 60

Tipe berikutnya adalah rumah tipe 60, yang cukup populer di kalangan masyarakat menengah ke atas karena memiliki ukuran yang luas dan memberikan kenyamanan maksimal bagi penghuninya. 

Biasanya, rumah tipe ini memiliki ukuran bangunan 6 x 10 meter dan berdiri di atas lahan seluas 120 hingga 150 meter persegi.

Dengan ukuran tersebut, rumah ini mampu memuat tiga kamar tidur, dua kamar mandi, serta ruang tamu yang luas dan nyaman untuk berkumpul bersama keluarga. 

Tidak hanya itu, jika sewaktu-waktu dibutuhkan, rumah tipe 60 juga dapat direnovasi menjadi dua lantai.

Dari segi harga, rumah tipe 60 biasanya ditawarkan dalam kisaran Rp1 miliar hingga Rp1,2 miliar, tergantung lokasi dan kelengkapan fasilitas yang ditawarkan oleh pengembang.

Tipe 120

Tipe rumah berikut ini umumnya bisa kamu jumpai di kawasan pemukiman kelas atas atau lingkungan elit. Rumah dengan tipe 120 biasanya dimiliki oleh individu yang memiliki lebih dari satu properti, seperti para investor properti.

Rumah ini dibangun di atas lahan seluas lebih dari 150 meter persegi, dengan ukuran dimensi umum 10 x 12 meter atau 8 x 15 meter. Desain dua lantai pada rumah ini memberikan kesan eksklusif dan berkelas. 

Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menjadikan rumah tipe ini sebagai hunian impian karena kemewahan yang ditawarkan.

Dengan banderol harga di atas Rp1,5 miliar, mutu bangunan dari rumah tipe ini sangat dapat diandalkan. Penghuni rumah akan merasakan kenyamanan dan keamanan maksimal yang sesuai dengan harga dan segmen pasarnya.

Tipe >120

Kategori rumah berikutnya adalah tipe di atas 120, yang umumnya masuk dalam jajaran hunian mewah. 

Rumah dengan ukuran ini biasanya ditempati oleh kalangan eksekutif dan tokoh-tokoh masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal yang luas, nyaman, sekaligus prestisius.

Dengan luas tanah minimal 120 meter persegi dan harga yang ditawarkan di atas Rp1,5 miliar, rumah tipe ini hadir dengan fasilitas premium. 

Umumnya sudah dilengkapi dengan berbagai elemen mewah seperti kolam renang pribadi, gazebo untuk bersantai, dan area parkir kendaraan yang luas. Rumah tipe ini bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga simbol status dan gaya hidup kelas atas.

Cara Menentukan Tipe Rumah yang Tepat

1. Menghitung total area bangunan

Langkah pertama sekaligus paling sederhana dalam mengenali tipe sebuah rumah adalah dengan mengukur luas bangunannya terlebih dahulu. 

Dengan mengetahui ukuran ini, kamu dapat memperkirakan biaya yang dibutuhkan, mencocokkan ukuran furnitur yang akan ditempatkan di dalam rumah, menghitung besaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta memperkirakan nilai jual properti tersebut di masa depan.

Contohnya, bila sebuah rumah memiliki ukuran panjang 7 meter dan lebar 3 meter, maka luasnya adalah 21 meter persegi, dan otomatis masuk dalam golongan tipe 21. 

Sebab pada dasarnya, klasifikasi rumah didasarkan pada total luas bangunan yang dibangun di atas tanah.

2. Mengukur luas lahan tempat rumah dibangun

Masih banyak orang yang menyangka bahwa klasifikasi rumah ditentukan berdasarkan luas tanah. Padahal kenyataannya, ukuran yang menjadi acuan adalah luas bangunan, bukan luas tanah. 

Meskipun begitu, kamu tetap bisa mengidentifikasi tipe rumah lewat luas lahannya karena ada pedoman umum yang sering digunakan.

Misalnya, rumah dengan tipe 21 biasanya dibangun di atas lahan seluas 50 hingga 60 meter persegi. Sementara itu, ragam tipe rumah seperti 60, 70, atau 120 umumnya berdiri di atas tanah seluas 120 sampai 150 meter persegi.

3. Mengecek dokumen resmi kepemilikan rumah

Langkah berikutnya untuk mengetahui tipe rumah adalah dengan mengecek langsung dokumen sertifikat yang menyertainya. 

Cara ini cukup umum digunakan oleh masyarakat umum, terutama saat ingin mengetahui informasi luas bangunan dan tanah dari sebuah rumah yang hendak dibeli.

Namun, metode ini tidak bisa diterapkan jika kamu ingin membangun rumah dari lahan kosong, karena yang tersedia hanyalah sertifikat tanah, bukan sertifikat rumah yang sudah jadi.

4. Mengamati jumlah ruangan dan fasilitas yang tersedia

Mereka yang sudah berpengalaman dalam pembangunan rumah biasanya dapat memperkirakan tipe rumah hanya dengan melihat jumlah ruangan dan fasilitas yang ada. 

Misalnya, bila seseorang menyebut ingin membangun rumah dengan tiga kamar tidur, dua kamar mandi, satu ruang tamu, dan satu dapur, maka para pekerja umumnya sudah dapat memperkirakan tipe rumah yang paling sesuai.

Secara umum, semakin banyak fasilitas dan ruangan yang dimiliki sebuah rumah, maka semakin tinggi pula tipe rumah tersebut.

5. Mengetahui kisaran harga pasar properti

Cara terakhir untuk mengenali tipe rumah adalah dengan mengecek harga pasarnya. Biasanya, rentang harga dari masing-masing tipe rumah tidak jauh berbeda.

Sebagai contoh, rumah tipe 21 biasanya dijual di kisaran Rp250 juta hingga Rp500 juta. Naik satu tingkat, tipe 36 memiliki harga antara Rp450 juta sampai Rp650 juta.

Kemudian tipe 45 umumnya berada di angka Rp650 juta hingga Rp900 juta. Selanjutnya ada tipe 54 yang harganya berkisar antara Rp850 juta hingga Rp1 miliar.

Untuk tipe yang lebih besar, yaitu tipe 60, harga jualnya ada di kisaran Rp1 miliar hingga Rp1,2 miliar. 

Sementara rumah tipe 70 biasanya dijual antara Rp1,2 miliar hingga Rp1,5 miliar. Terakhir, rumah tipe 120 biasanya ditawarkan dengan harga di atas Rp1,5 miliar.

Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan saat Mencari Rumah

Letak Properti

Hal pertama yang perlu kamu evaluasi saat hendak membeli rumah adalah lokasinya. Ini karena lokasi berkaitan erat dengan kemudahan akses menuju tempat kerja, transportasi, pusat belanja, serta tingkat keamanan lingkungan.

Kamu harus memastikan apakah rumah yang ingin dibeli berada dekat dengan fasilitas penting seperti terminal, stasiun, kantor, dan pusat kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, penting juga menelusuri apakah area tersebut rawan banjir atau tidak. Tujuannya tentu untuk menghindari potensi kerugian atau gangguan di masa depan akibat bencana alam.

Nilai Jual

Selanjutnya, pahami kisaran harga rumah yang ada di wilayah tersebut. Meskipun nilai rumah bisa berbeda-beda tergantung kondisi keuangan pembeli, dengan mengetahui harga rata-rata di pasar, kamu bisa lebih mudah menyusun anggaran dan memilih rumah yang sesuai kemampuan.

Mengetahui rentang harga juga akan membantu kamu menentukan tipe bangunan yang pas tanpa melebihi batas dana yang tersedia.

Sarana Penunjang

Fasilitas yang ditawarkan menjadi aspek penting lainnya yang perlu kamu teliti. Jangan mudah percaya dengan informasi di iklan, karena tidak semuanya menggambarkan kenyataan. 

Pastikan semua fasilitas benar-benar tersedia dan berfungsi sebagaimana mestinya. Hunian seperti apartemen, townhouse, atau kompleks eksklusif biasanya menawarkan fasilitas seperti perabot dapur, taman hijau, kolam renang, hingga perabot tambahan lainnya. 

Sementara itu, hunian kavling biasanya minim fasilitas, sehingga kamu perlu mempertimbangkan hal ini sejak awal.

Dimensi Bangunan

Ukuran rumah juga harus masuk dalam pertimbangan utama. Ini karena luas rumah yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan penghuni. Kebutuhan tersebut bisa sangat berbeda tergantung kondisi pribadi. 

Misalnya, seseorang yang tinggal sendiri tentu tidak memerlukan rumah sebesar mereka yang sudah memiliki pasangan dan anak. Menyesuaikan ukuran rumah dengan jumlah penghuni akan membuat hunian lebih fungsional dan nyaman.

Kondisi Sosial Sekitar

Kamu juga perlu mengetahui situasi lingkungan tempat rumah berdiri. Jangan sampai memilih tempat tinggal yang ternyata berada di area dengan reputasi kurang baik atau rawan masalah.

Sebaiknya sebelum memutuskan, luangkan waktu untuk berbincang dengan warga sekitar atau tokoh lingkungan seperti ketua RT. 

Informasi yang mereka berikan akan membantu kamu memahami karakteristik wilayah dan potensi risiko yang mungkin ada.

Kemudahan Akses Transportasi Umum

Terakhir, jangan lupakan ketersediaan moda transportasi umum di sekitar rumah. Keberadaan angkutan umum sangat berguna jika kendaraan pribadi sedang tidak bisa digunakan atau kamu lebih memilih tidak menyetir sendiri.

Maka dari itu, pastikan rumah yang kamu incar dekat dengan jalan utama atau memiliki akses mudah ke halte, stasiun, atau terminal.

Rekomendasi Desain Rumah Minimalis Berdasarkan Tipenya

Akhir-akhir ini, model rumah bergaya sederhana semakin digemari karena tampilannya yang menarik dan mampu menciptakan nuansa ruang yang bersih serta tidak rumit. 

Di bawah ini adalah sejumlah inspirasi desain rumah sederhana yang dapat disesuaikan dengan ukuran bangunannya.

Ukuran 21 – Minim ornamen dan furnitur

Rumah dengan luas 21 meter persegi sangat cocok mengadopsi gaya simpel dengan penggunaan elemen dekorasi yang sedikit serta perabotan yang tidak berlebihan.

Umumnya, bangunan ini hanya terdiri dari dua ruangan utama tanpa banyak pembatas, sehingga ruangan terasa lebih lapang dan aliran udara pun lebih optimal.

Ukuran 36 – Tambahan ruang di depan atau belakang

Jenis rumah ini menjadi salah satu pilihan paling populer untuk keluarga kecil. 

Karena ukurannya yang tidak terlalu sempit atau terlalu besar, bagian depan maupun belakangnya bisa dimanfaatkan untuk memperluas area seperti menambahkan teras, tempat duduk, atau ruang terbuka untuk menikmati cahaya matahari.

Ukuran 45 – Tambahan area di bagian belakang

Tipe ini merupakan pilihan ideal bagi keluarga kecil yang membutuhkan ruang gerak lebih luas. Ruangan bisa dirancang dengan jendela besar agar cahaya alami masuk maksimal. 

Selain itu, kamu bisa menambahkan halaman di bagian depan sebagai garasi atau halaman belakang untuk tempat bersantai.

Ukuran 54 – Memanfaatkan ruang terbuka

Dengan ukuran bangunan yang lebih lega, rumah tipe ini umumnya terdiri dari dua lantai. Di lantai atas, kamu bisa menciptakan kamar tambahan yang dilengkapi jendela besar agar tetap terasa sejuk dan terang. 

Alternatif lainnya, bisa juga digunakan untuk membuat balkon pribadi sebagai area relaksasi.

Ukuran 60 – Ruang besar dengan perabotan berukuran besar

Rumah dengan tipe ini sangat memungkinkan penerapan konsep simpel yang tidak sesak. 

Ruang yang tersedia cukup untuk digunakan memasang perabot berukuran besar tanpa mengorbankan kesan luas, sehingga menciptakan hunian yang nyaman dan estetik.

Ukuran 120 – Ruang terbuka di bagian tengah rumah

Untuk rumah yang berukuran sangat luas seperti ini, kamu bisa menambahkan area kosong di tengah bangunan. 

Ruangan tersebut bisa dibuat terbuka dengan atap transparan atau bahkan tanpa atap, sehingga pencahayaan dan udara bisa masuk tanpa bergantung sepenuhnya pada jendela atau pintu.

Sebagai penutup, mengetahui tipe-tipe rumah bisa membantumu menentukan pilihan hunian yang sesuai kebutuhan, luas lahan, serta anggaran yang kamu miliki.

Terkini