Rekor Baru di Bursa Australia, Pasar Asia Bergerak Campuran

Jumat, 18 Juli 2025 | 09:28:34 WIB
Rekor Baru di Bursa Australia, Pasar Asia Bergerak Campuran

JAKARTA - Pasar saham Asia Pasifik menunjukkan arah yang beragam pada perdagangan Jumat, 18 Juli 2025. Di antara pergerakan yang bervariasi tersebut, bursa saham Australia justru mencuri perhatian setelah mencetak rekor tertinggi baru. Momentum positif ini datang usai data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan hasil kuat dan laporan keuangan sejumlah perusahaan melampaui ekspektasi pasar.

Indeks ASX 200 Australia melonjak 0,58% ke level 8.689,4 pada awal perdagangan, dan hingga saat ini telah menguat 6,62% secara year to date menurut data LSEG. Beberapa saham unggulan turut menyumbang pada kenaikan ini, di antaranya BHP yang naik 1,7%, Rio Tinto bertambah 1,32%, serta CSL yang juga menguat 1,7%.

Tak hanya Australia, beberapa bursa saham Asia lainnya juga menunjukkan penguatan. Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka naik 0,39% dengan Topix bertambah 0,26%. Di Korea Selatan, Kospi menguat 0,21%, dan indeks Nasdaq tercatat naik 0,28%. Namun tidak semua pasar bergerak naik. Indeks Kospi kemudian mencatatkan penurunan 0,45%, begitu pula Nikkei yang menyusut 0,20%.

Di sisi lain, saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) berhasil menguat 2,21% pada Jumat setelah merilis laporan keuangan yang melampaui perkiraan. TSMC membukukan kenaikan laba kuartal kedua sebesar hampir 61% secara tahunan mencetak rekor baru berkat tingginya permintaan chip untuk kecerdasan buatan.

Lebih lanjut, perusahaan memperkirakan pendapatan kuartal ketiga akan berada di kisaran USD 31,8 hingga USD 33 miliar, atau naik 38% dari tahun sebelumnya dan 8% lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. Ini memperkuat posisi TSMC sebagai produsen chip kontrak terbesar dan menjadi indikator kuat akan keberlanjutan permintaan global terhadap teknologi AI.

Ringkasan Kinerja Bursa Asia, 18 Juli 2025:

ASX 200 (Australia) naik 0,78%

Hang Seng (Hong Kong) naik 1,02%

Kospi (Korea Selatan) turun 0,45%

Nikkei (Jepang) turun 0,20%

Shanghai Composite naik 0,16%

IHSG Menguat dan Data Politik Global Jadi Sorotan

Sementara itu, bursa saham Asia sehari sebelumnya juga ditutup dengan kecenderungan menguat. Salah satu faktor utama adalah antisipasi pasar terhadap penurunan ekspor Jepang yang berlanjut untuk bulan kedua. Isu global lainnya turut mempengaruhi, salah satunya pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai status Jerome Powell sebagai Ketua Federal Reserve.

Dalam pertemuan dengan Putra Mahkota Bahrain Salman bin Hamad Al Khalifa di Gedung Putih, Trump menyangkal rencana untuk memecat Powell, namun menambahkan bahwa kemungkinan tersebut tetap terbuka meskipun sangat tidak mungkin dilakukan. Ia juga menegaskan kembali niatnya untuk memberlakukan tarif impor sebesar 25% terhadap produk dari Jepang, serta menyatakan keraguannya terhadap tercapainya kesepakatan dagang yang lebih luas dengan negara tersebut.

Sentimen ini turut memengaruhi pergerakan bursa Asia pada Kamis, 17 Juli 2025, dengan hasil sebagai berikut:

ASX 200 (Australia) naik 0,90%

Hang Seng (Hong Kong) turun 0,08%

Kospi (Korea Selatan) naik 0,19%

Nifty 50 (India) turun 0,40%

Shanghai Composite naik 0,37%

Di dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan pada hari yang sama. IHSG ditutup menguat 1,32% di posisi 7.287,02, dengan indeks LQ45 naik 1,08% ke 787,70. Dalam perdagangan tersebut, seluruh indeks saham acuan mencatatkan kenaikan.

Selama sesi berlangsung, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 7.291,56 dan terendah di 7.226,11. Ada sebanyak 355 saham yang menguat, 234 saham turun, dan 217 saham stagnan. Aktivitas transaksi tercatat sangat tinggi, dengan frekuensi mencapai 1.6007.986 kali dan volume perdagangan sebesar 24,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 14,3 triliun, sementara kurs dolar AS terhadap rupiah berada di kisaran Rp 16.321.

Sektor saham yang mencatatkan performa terbaik adalah sektor teknologi yang melonjak 7,21%. Disusul oleh sektor infrastruktur yang naik 2,54% dan sektor transportasi yang menguat 1,91%. Sektor-sektor lainnya juga mencatatkan kenaikan, seperti:

Basic materials naik 1,02%

Consumer non-cyclical menguat 1,68%

Kesehatan naik 0,96%

Keuangan naik 0,15%

Namun beberapa sektor justru mencatatkan penurunan, di antaranya:

Energi turun 0,09%

Industri turun 0,10%

Consumer cyclical turun 0,04%

Properti melemah 0,25%

Ketidakpastian Global dan Optimisme Regional

Secara keseluruhan, pergerakan bursa saham Asia Pasifik mencerminkan sentimen pasar yang masih campuran antara optimisme terhadap laporan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, dengan kekhawatiran terhadap ketidakpastian politik dan perdagangan global.

Rekor yang dicetak oleh bursa saham Australia memberikan sinyal positif terhadap kondisi pasar regional, meski pergerakan indeks lainnya masih bervariasi. Kinerja TSMC dan penguatan IHSG menjadi cermin bagaimana sektor teknologi dan sentimen domestik juga memainkan peran besar dalam membentuk arah pasar ke depan.

Dengan perkembangan ini, pelaku pasar akan terus mencermati data ekonomi lanjutan dan pernyataan kebijakan dari otoritas global, termasuk potensi perubahan kebijakan moneter dan kebijakan dagang lintas negara yang berdampak langsung terhadap pergerakan modal di kawasan Asia Pasifik.

Terkini

Cara Menghitung Tarif Pajak PPH 21 2025

Kamis, 11 September 2025 | 22:49:52 WIB

Kesehatan Mental Adalah: Pentingnya Bagi Kesehatan Tubuh!

Kamis, 11 September 2025 | 22:49:22 WIB

Cara Menabung Emas di Pegadaian: Syarat dan Manfaat

Kamis, 11 September 2025 | 22:49:22 WIB