Saham CUAN Bidik Rp13.000, Stock Split 1:10 Siap Diterapkan

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:00:51 WIB
Saham CUAN Bidik Rp13.000, Stock Split 1:10 Siap Diterapkan

JAKARTA - Pergerakan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), emiten yang dikendalikan oleh konglomerat Prajogo Pangestu, terus menunjukkan tren positif di pasar. Dalam sesi perdagangan pertama pada Selasa, 8 Juli 2025, saham CUAN kembali mencatat penguatan signifikan, mengindikasikan antusiasme pelaku pasar terhadap langkah korporasi perusahaan dalam waktu dekat, salah satunya adalah aksi stock split.

Saham CUAN ditutup menguat +4,25% di level Rp12.875 pada akhir sesi pertama. Dengan volume transaksi mencapai 16,86 juta saham, frekuensi perdagangan tercatat 9.169 kali, serta nilai transaksi mencapai Rp213,37 miliar. Penguatan ini juga menambah panjang tren positif CUAN yang telah menghijau sejak 4 Juli 2025.

Dalam kurun tiga bulan terakhir saja, harga saham CUAN telah melesat hingga 131,98%, memperkuat posisi CUAN sebagai salah satu saham energi yang mencuri perhatian pasar sepanjang pertengahan tahun ini.

Stock Split Siap Digelar, CUAN Dinilai Potensial Breakout

Pergerakan signifikan saham CUAN mendapat dukungan dari para analis. Henan Putihrai Sekuritas, dalam riset teknikal yang dirilis untuk perdagangan 8 Juli 2025, menyatakan bahwa saham CUAN sedang berada dalam fase uptrend yang solid.

Dalam rekomendasinya, Henan Putihrai menyarankan aksi buy on breakout untuk saham CUAN, dengan rentang harga beli antara Rp12.375 - Rp12.400. Sementara itu, target harga yang diproyeksikan berada pada Rp12.950 hingga Rp13.000, dengan pengaturan stop loss di kisaran Rp11.800 - Rp11.825.

Analis melihat bahwa momentum penguatan ini didukung oleh aksi korporasi yang akan dilaksanakan perusahaan, yakni stock split dengan rasio 1:10, yang telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2025 lalu.

Melalui aksi pemecahan nilai nominal saham ini, nilai nominal per lembar saham CUAN akan turun dari Rp200 menjadi Rp20, dan akan efektif berlaku pada 10 Juli 2025 mendatang.

Direktur PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk, Kartika Hendrawan, mengungkapkan bahwa stock split ini dilakukan guna memperluas basis pemegang saham dan meningkatkan aksesibilitas saham di kalangan investor ritel.

“Melalui pelaksanaan pemecahan saham ini, basis pemodal Petrindo diharapkan akan lebih kuat dan terdiversifikasi, sehingga menjadi fondasi yang kokoh bagi perusahaan dalam memperoleh dukungan dari berbagai pihak guna untuk ekspansi bisnis lebih lanjut di kemudian hari,” ujar Kartika.

Dengan nilai nominal per saham yang lebih rendah, harga saham CUAN diharapkan menjadi lebih terjangkau, terutama bagi investor individu. Ini diharapkan mendorong minat beli yang lebih luas dan berdampak positif terhadap likuiditas perdagangan saham CUAN di bursa.

Peningkatan likuiditas ini menjadi faktor penting, mengingat semakin aktifnya pergerakan saham CUAN sejak awal tahun. Dengan harga yang lebih ramah di kantong, jumlah transaksi berpotensi meningkat, yang pada gilirannya bisa memperkuat posisi CUAN dalam indeks saham tertentu atau menarik minat investor institusi di masa depan.

Kombinasi Sentimen Positif: Kinerja Saham, Dukungan Investor, dan Aksi Korporasi

Peningkatan signifikan harga saham CUAN bukan hanya terjadi akibat faktor teknikal atau momentum jangka pendek. Sentimen terhadap emiten ini juga didorong oleh kinerja perusahaan dan optimisme investor terhadap masa depan industri energi, khususnya yang memiliki keterkaitan dengan portofolio usaha Prajogo Pangestu.

Konsistensi CUAN dalam mempertahankan penguatan harga dalam beberapa hari terakhir mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental dan strategi jangka panjang perusahaan. Hal ini turut diperkuat oleh rencana ekspansi bisnis yang tengah disiapkan seiring dengan diversifikasi pemegang saham pasca stock split.

Meski demikian, pelaku pasar tetap disarankan memperhatikan aspek manajemen risiko. Dalam situasi pasar yang dinamis, penting untuk memperhatikan batas stop loss sebagaimana direkomendasikan oleh analis untuk mengantisipasi kemungkinan koreksi jangka pendek.

Saham-saham yang tengah naik tinggi memang mengundang minat, namun perlu disertai pertimbangan strategi investasi yang matang, termasuk memahami tujuan jangka panjang dari aksi korporasi seperti stock split yang bukan hanya berorientasi pada harga, melainkan juga menyangkut likuiditas dan daya tarik saham terhadap investor ritel.

Terkini

Cara Menghitung Tarif Pajak PPH 21 2025

Kamis, 11 September 2025 | 22:49:52 WIB

Kesehatan Mental Adalah: Pentingnya Bagi Kesehatan Tubuh!

Kamis, 11 September 2025 | 22:49:22 WIB

Cara Menabung Emas di Pegadaian: Syarat dan Manfaat

Kamis, 11 September 2025 | 22:49:22 WIB