Kapal Penyeberangan Bengkulu Enggano Beroperasi Kembali

Selasa, 08 Juli 2025 | 11:03:02 WIB
Kapal Penyeberangan Bengkulu Enggano Beroperasi Kembali

JAKARTA - Setelah sempat terhenti karena penyempitan dan pendangkalan alur pelayaran, layanan kapal penyeberangan rute Bengkulu-Enggano kini kembali beroperasi. PT ASDP Indonesia Ferry memastikan kelancaran perjalanan kapal feri ini sebagai bagian dari upaya memperkuat konektivitas nasional, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Dengan dibukanya kembali rute ini, distribusi logistik dan mobilitas masyarakat di kawasan Pulau Enggano dapat terus terjaga, mendukung pemerataan ekonomi dan akses layanan publik.

Upaya Pemulihan dan Peran ASDP dalam Menjaga Jalur Penyeberangan

Menurut Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo, pembukaan kembali rute kapal feri Bengkulu-Enggano merupakan bukti nyata komitmen ASDP dalam memperkuat perannya sebagai tulang punggung konektivitas nasional. "ASDP terus memperkuat perannya sebagai tulang punggung konektivitas nasional," ujarnya saat memberikan keterangan di Jakarta.

Kapal Motor Penumpang (KMP) Pulo Tello berhasil melakukan sandar di Dermaga Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, pada Senin (7/7) dini hari, menandai beroperasinya kembali rute yang sebelumnya terhenti. Layanan sempat terhenti akibat penyempitan dan pendangkalan yang menghambat alur pelayaran.

ASDP memberikan apresiasi tinggi kepada PT Pelindo dan pemerintah daerah yang aktif melakukan pengerukan alur pelabuhan menggunakan 3 unit excavator, 1 loader, dan 3 dump truck. Proses pengerukan ini dilakukan secara berkelanjutan, mengingat kondisi cuaca ekstrem di wilayah tersebut dapat menyebabkan akumulasi pasir kembali di jalur pelayaran.

Lebih jauh, Heru menyebut bahwa Pelindo juga telah menyiagakan satu kapal keruk secara jangka panjang untuk menjaga kelancaran arus kapal dan menghindari hambatan operasional di masa mendatang. “Jalur dermaga berhasil dilalui kembali, dan kami juga mengapresiasi upaya Pelindo yang menyiagakan satu kapal keruk dalam jangka panjang untuk menjaga kelancaran arus kapal dan mencegah hambatan operasional,” jelasnya.

Koordinasi dan Penyesuaian Operasional di Masa Pemulihan

Sebelum alur pelayaran bisa diakses kembali secara normal, ASDP bersama Basarnas, Lanal Bengkulu, KPLP KSOP, Polair, dan nelayan setempat secara terkoordinasi melakukan proses naik turun penumpang dan pengangkutan logistik menggunakan kapal pendukung. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kelancaran pelayanan selama masa penyesuaian.

Namun, jadwal penyeberangan untuk saat ini masih bersifat tentatif dan menyesuaikan dengan kondisi cuaca serta pelabuhan. Penumpang diimbau datang minimal satu jam sebelum keberangkatan dengan membawa identitas diri lengkap. Semua prosedur ini bertujuan memberikan pelayanan terbaik dan menjaga keselamatan perjalanan.

Rute penyeberangan Bengkulu-Enggano menempuh jarak sekitar 106 mil laut dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 12 jam. Meski perjalanan cukup panjang, kapal ini menjadi sarana vital dalam menjaga konektivitas dan mobilitas masyarakat Pulau Enggano dengan pusat-pusat ekonomi di daratan Bengkulu.

Kapal Penyeberangan sebagai Pilar Konektivitas dan Pemerataan Ekonomi

Heru Widodo menegaskan bahwa keberadaan layanan penyeberangan di wilayah 3T seperti Pulau Enggano bukan hanya berfungsi sebagai alat transportasi semata. Lebih dari itu, keberadaan kapal feri ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk membangun keadilan akses dan pemerataan ekonomi antarwilayah.

“ASDP hadir untuk memastikan bahwa masyarakat di wilayah terluar tetap terhubung dengan pusat ekonomi dan pelayanan publik,” tegas Heru.

Menurutnya, layanan penyeberangan ini juga menjadi refleksi komitmen ASDP dalam menjaga kesinambungan distribusi logistik, mobilitas penduduk, serta ketahanan sosial masyarakat di daerah yang masih memiliki keterbatasan infrastruktur transportasi.

Sepanjang periode Januari hingga Juni 2025, KMP Pulo Tello tercatat telah mengangkut 3.695 penumpang dan 574 unit kendaraan. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya kapal penyeberangan sebagai sarana penghubung dan penunjang aktivitas masyarakat, termasuk dalam pengiriman barang dan logistik di wilayah terpencil seperti Pulau Enggano.

Kembalinya operasi kapal penyeberangan rute Bengkulu-Enggano menjadi angin segar bagi masyarakat dan pelaku usaha di kawasan 3T. Dengan dukungan koordinasi berbagai pihak, mulai dari PT ASDP Indonesia Ferry, Pelindo, hingga instansi terkait di daerah, layanan ini diharapkan dapat terus berjalan lancar dan berkontribusi pada pembangunan daerah.

Keberadaan jalur penyeberangan yang handal tidak hanya memberikan kemudahan mobilitas, tetapi juga menjadi tulang punggung pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah terluar Indonesia. Dengan demikian, program ini adalah salah satu langkah konkret dalam mewujudkan konektivitas nasional yang merata dan inklusif.

Terkini

Cara Menghitung Tarif Pajak PPH 21 2025

Kamis, 11 September 2025 | 22:49:52 WIB

Kesehatan Mental Adalah: Pentingnya Bagi Kesehatan Tubuh!

Kamis, 11 September 2025 | 22:49:22 WIB

Cara Menabung Emas di Pegadaian: Syarat dan Manfaat

Kamis, 11 September 2025 | 22:49:22 WIB