Bursa Asia Pasifik Menguat, Ikuti Reli Wall Street Setelah Sinyal Redanya Ketegangan Tarif AS

Jumat, 27 Juni 2025 | 11:04:57 WIB
Bursa Asia Pasifik Menguat, Ikuti Reli Wall Street Setelah Sinyal Redanya Ketegangan Tarif AS

JAKARTA - Mayoritas bursa saham di kawasan Asia Pasifik dibuka menguat pada Jumat pagi, mengikuti arah positif dari reli yang terjadi di Wall Street. Sentimen pasar terdorong oleh pernyataan Gedung Putih yang meredakan kekhawatiran terkait pemberlakuan tarif dagang baru oleh Amerika Serikat, khususnya menjelang tenggat waktu penting pada awal Juli mendatang.

Sentimen Positif dari Wall Street

Pada sesi perdagangan Kamis waktu setempat, tiga indeks utama di Wall Street mencatat kenaikan signifikan. Indeks S&P 500 ditutup naik 0,8% ke level 6.141,02, mendekati rekor intraday sebelumnya di angka 6.147,43 yang tercatat pada akhir Februari. Indeks Nasdaq Composite juga menguat 0,97% ke 20.167,91, sementara Dow Jones Industrial Average menambahkan 404,41 poin atau 0,94% ke 43.386,84.

Kenaikan ini mencerminkan optimisme investor terhadap prospek ekonomi dan potensi pelonggaran ketegangan perdagangan global, menyusul pernyataan dari Gedung Putih.

Tarif AS Berpotensi Ditunda

Faktor utama yang mendorong reli pasar adalah pernyataan dari Karoline Leavitt, juru bicara Gedung Putih, yang menyebut bahwa tenggat waktu implementasi tarif baru pada 8 Juli yang dikenal sebagai Liberation Day Tariffs tidak bersifat final. Leavitt menyatakan bahwa masih ada peluang untuk memperpanjang batas waktu tersebut, tergantung pada keputusan Presiden AS.

"Batas waktu tersebut tidak krusial dan bisa saja diperpanjang. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan presiden," ujar Leavitt.

Selain itu, tanggal 9 Juli ditetapkan sebagai tenggat waktu bagi Uni Eropa untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS guna menghindari tarif sebesar 50% atas beberapa komoditas ekspor utama mereka.

Bursa Asia Ikut Menguat

Menanggapi sentimen positif global tersebut, bursa Asia Pasifik pun bergerak naik pada awal perdagangan Jumat:

Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka menguat sebesar 1,07%, melanjutkan tren positif setelah mencatatkan rekor tertinggi dalam lima bulan terakhir.

Indeks Topix Jepang juga naik 1,05%.

Namun, data inflasi dari Tokyo menunjukkan pelambatan. Inflasi inti Tokyo (yang tidak memasukkan harga pangan segar dan energi) naik 3,1% secara tahunan pada Juni, turun dari 3,6% pada bulan sebelumnya. Angka ini juga berada di bawah ekspektasi analis yang memperkirakan inflasi sebesar 3,3%.

Di kawasan lain:

Indeks Kospi Korea Selatan dan Kosdaq bergerak cenderung datar.

Indeks S&P/ASX 200 Australia mencatat kenaikan 0,61%.

Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di posisi 24.348, sedikit lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir di 24.325,4.

Dampak Terhadap Pasar Global

Kondisi ini menunjukkan bahwa para investor di kawasan Asia tetap berhati-hati namun optimistis, terutama setelah adanya sinyal bahwa AS belum sepenuhnya bersikap tegas soal penerapan tarif. Hal ini memberikan ruang bagi pelaku pasar untuk memperkirakan langkah-langkah selanjutnya dari pemerintah dan bank sentral global.

Reli yang terjadi di Wall Street juga dinilai sebagai cerminan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi AS, meskipun tekanan inflasi dan ketidakpastian geopolitik masih menjadi tantangan.

Pasar keuangan global tampaknya kembali menunjukkan kekuatan setelah minggu-minggu yang penuh tekanan akibat kekhawatiran tarif dan inflasi. Dengan potensi penundaan tarif dari AS dan performa kuat di bursa utama, pelaku pasar kini menantikan data ekonomi lanjutan serta perkembangan negosiasi dagang antara AS dan Uni Eropa.

Jika ketegangan tarif dapat dihindari atau setidaknya ditunda, bukan tidak mungkin tren penguatan di pasar saham global akan terus berlanjut dalam beberapa pekan ke depan.

Terkini

Cara Menghitung Tarif Pajak PPH 21 2025

Kamis, 11 September 2025 | 22:49:52 WIB

Kesehatan Mental Adalah: Pentingnya Bagi Kesehatan Tubuh!

Kamis, 11 September 2025 | 22:49:22 WIB

Cara Menabung Emas di Pegadaian: Syarat dan Manfaat

Kamis, 11 September 2025 | 22:49:22 WIB