Bahaya Obsesi Kecantikan

Bahaya Obsesi Kecantikan: Saat Rutinitas Melewati Batas Sehat Mental

Bahaya Obsesi Kecantikan: Saat Rutinitas Melewati Batas Sehat Mental
Bahaya Obsesi Kecantikan: Saat Rutinitas Melewati Batas Sehat Mental

JAKARTA - Rutinitas kecantikan bisa menjadi bentuk self-care yang menenangkan jiwa dan fisik. Namun, psikolog klinis Karina Negara, M.Psi., menegaskan bahwa masalah muncul ketika rutinitas itu berubah menjadi obsesi yang mengganggu fungsi sehari-hari.

Menurut Karina, tanda utama obsesi adalah ketidakmampuan seseorang menjalani aktivitas normal tanpa produk kecantikan tertentu. “Kalau tanpa produk tertentu, dia enggak bisa berfungsi,” ujarnya dalam talkshow “Beauty That Moves” di Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025.

Self-care yang sehat justru membantu menurunkan stres sekaligus menjaga kesejahteraan fisik dan mental. Namun, ketika rutinitas kecantikan menuntut ketergantungan berlebihan, itu bukan lagi self-care.

Dampak Terobsesi pada Kehidupan Sehari-hari

Obsesi pada produk kecantikan dapat memengaruhi peran sehari-hari seseorang, baik sebagai mahasiswa maupun ibu rumah tangga. Karina mencontohkan, seorang mahasiswa bisa kehilangan fokus kuliah karena terobsesi memakai produk tertentu.

Selain itu, obsesi juga bisa mengalihkan anggaran dari kebutuhan primer ke produk kecantikan yang tidak mendesak. Hal ini menandakan bahwa rutinitas tersebut sudah melewati batas wajar.

Orang yang terobsesi tetap tidak akan bisa menjalani aktivitas normal jika produk favoritnya tidak tersedia. Sebaliknya, mereka yang menggunakan skincare untuk self-care tetap dapat berfungsi meski tidak memakai salah satu produk tertentu.

Membedakan Self-Care dan Obsesi

Rutinitas kecantikan sehat memungkinkan seseorang menikmati proses merawat diri tanpa tekanan berlebihan. Produk kecantikan digunakan sebagai sarana menenangkan diri dan mengekspresikan diri, bukan sebagai kebutuhan mutlak.

Obsesi ditandai dengan ketergantungan fisik dan mental terhadap produk kecantikan. Jika seseorang tidak membeli atau menggunakan produk tertentu, aktivitas normalnya terganggu dan bisa menimbulkan stres.

Self-care yang sehat tidak menuntut kesempurnaan. Menikmati proses merawat diri secara wajar lebih penting daripada mengejar rutinitas yang memaksa tubuh dan pikiran selalu “sempurna.”

Tips Menjaga Rutinitas Kecantikan Tetap Sehat

Pertama, cek fungsi sehari-hari dalam keseharianmu. Jika rutinitas kecantikan mengganggu kuliah, pekerjaan rumah, atau aktivitas penting lain, itu tanda alarm untuk mengevaluasi rutinitas.

Kedua, bijak mengatur anggaran. Pastikan pembelian produk kecantikan tidak mengorbankan kebutuhan primer seperti makanan, transportasi, atau kesehatan.

Ketiga, tetapkan batasan waktu untuk merawat diri. Gunakan produk kecantikan sebagai sarana self-care, bukan sebagai kewajiban yang menguras energi dan perhatian secara berlebihan.

Terakhir, nikmati proses merawat diri tanpa tekanan untuk selalu sempurna. Rutinitas kecantikan yang sehat memberi kepuasan dan ketenangan, bukan stres atau rasa bersalah jika terlewat sehari.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index