SPPG

SPPG Depok Diresmikan, BGN Tegaskan Komitmen pada Gizi dan Keamanan Pangan

SPPG Depok Diresmikan, BGN Tegaskan Komitmen pada Gizi dan Keamanan Pangan
SPPG Depok Diresmikan, BGN Tegaskan Komitmen pada Gizi dan Keamanan Pangan

JAKARTA - Upaya pemerintah untuk memperluas akses makanan bergizi bagi masyarakat kembali menunjukkan hasil nyata. Badan Gizi Nasional (BGN) resmi membuka Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yaitu dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) baru di Kelurahan Pasir Putih, Sawangan, Kota Depok, pada Sabtu (11/10/2025).

Peresmian ini menjadi langkah penting dalam memperluas jangkauan Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Unit dapur baru ini diharapkan mampu memperkuat sistem distribusi pangan bergizi, terutama bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan.

Proses Panjang dan Kolaborasi Banyak Pihak

Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menjelaskan bahwa pembangunan SPPG di Depok bukanlah hal yang mudah. Ia menegaskan, perjalanan menuju peresmian unit dapur baru ini melibatkan kerja sama dan komitmen dari berbagai pihak.

“Membangun sebuah SPPG merupakan sebuah proses yang panjang. Dibutuhkan komitmen, kerja sama, dan kepedulian dari berbagai pihak, mulai dari yayasan, pemerintah, dan tentu yang paling penting adalah dukungan dari seluruh lapisan masyarakat,” ujar Hidayati dalam pernyataannya, Minggu (12/10/2025).

Ia menambahkan, berdirinya SPPG baru ini menjadi bukti bahwa semangat gotong royong dan kepedulian terhadap gizi masyarakat masih sangat kuat. “Oleh karena itu, berdirinya SPPG ini tentu menjadi hal yang patut disyukuri dan diapresiasi bersama,” tambahnya.

Ujung Tombak Program Makan Bergizi Gratis

Hidayati menjelaskan bahwa SPPG berperan sebagai ujung tombak utama dalam menyalurkan Program Makan Bergizi Gratis. Program ini menjadi bagian penting dari kebijakan nasional dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak dan pelajar.

Ia menegaskan, keberhasilan pelaksanaan program MBG sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor. Dukungan dari lembaga sosial, pemerintah daerah, serta komunitas menjadi penentu keberlanjutan program ini.

“Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor. Kami di BGN meyakini bahwa program ini hanya dapat berjalan jika semua pihak terlibat untuk sama-sama bergerak,” jelas Hidayati.

Dalam kesempatan yang sama, BGN juga memberikan apresiasi kepada Yayasan Kelas Mengajar Nusantara yang turut membantu memperluas jangkauan penerima manfaat program tersebut. “Kami betul-betul mengapresiasi Yayasan Kelas Mengajar Nusantara yang membantu memperluas jangkauan penerima manfaat dari Program Makan Bergizi Gratis,” ujar Hidayati.

Standar Keamanan Pangan Jadi Prioritas

Selain memperluas cakupan penerima manfaat, BGN juga menekankan pentingnya menjaga standar keamanan dan higienitas pangan di setiap dapur SPPG. Hidayati menyampaikan bahwa setiap unit dapur harus memiliki sertifikat laik higienis dan mematuhi prosedur keamanan pangan secara ketat.

Ia menegaskan, keamanan makanan yang disajikan tidak hanya berkaitan dengan kualitas bahan, tetapi juga kebersihan alat masak dan perlengkapan lainnya. “Kami juga berpesan kepada Kepala SPPG dan seluruh relawan untuk terus memperhatikan kualitas bahan pangan, kebersihan alat, ompreng, dan bahan lainnya,” ujar Hidayati.

Selain itu, keberadaan tenaga profesional di setiap dapur MBG dianggap penting untuk memastikan standar mutu dan keamanan tetap terjaga. Tenaga koki profesional memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keseimbangan gizi sekaligus cita rasa makanan yang disajikan.

Ia menambahkan, prinsip utama dalam pelaksanaan kegiatan dapur MBG adalah zero accident. “Pastikan zero accident menjadi standar utama dalam pelayanan SPPG, tidak hanya di SPPG ini, tetapi juga SPPG seluruh Indonesia,” tambahnya dengan tegas.

Harapan untuk Keberlanjutan Program

Dengan peresmian SPPG baru di Depok, BGN berharap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat di berbagai daerah. Program ini diharapkan bukan hanya sekadar menyalurkan makanan, tetapi juga menjadi langkah strategis memperkuat ketahanan gizi nasional.

Hidayati menilai bahwa dapur SPPG memiliki peran strategis dalam memastikan setiap menu yang disajikan memenuhi standar gizi yang tepat. Selain itu, pelatihan bagi juru masak dan relawan juga akan terus dilakukan untuk menjaga konsistensi pelayanan.

SPPG di Kelurahan Pasir Putih diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menerapkan standar pelayanan yang aman, sehat, dan berkualitas. Dengan kolaborasi lintas sektor, BGN optimistis bahwa program MBG akan terus berkembang dan memberi dampak positif bagi masyarakat luas.

Keberadaan dapur MBG bukan hanya solusi bagi masalah gizi, tetapi juga simbol kebersamaan antarwarga dalam memperjuangkan kesejahteraan bersama. Lewat peresmian ini, semangat untuk menghadirkan makanan sehat dan bergizi bagi seluruh rakyat Indonesia semakin nyata.

Komitmen BGN terhadap Kualitas Gizi Nasional

Badan Gizi Nasional terus berupaya memastikan bahwa setiap anak dan masyarakat di Indonesia memperoleh akses terhadap makanan bergizi seimbang. Melalui SPPG, BGN menegaskan komitmennya dalam memperkuat sistem distribusi pangan sehat di seluruh wilayah.

Program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi langkah nyata menuju masyarakat yang lebih sehat, kuat, dan produktif. BGN juga menegaskan pentingnya pengawasan berkelanjutan agar setiap dapur SPPG dapat beroperasi dengan standar yang sama di seluruh Indonesia.

Peresmian SPPG di Depok menjadi bagian dari upaya besar pemerintah dalam memperkuat ketahanan gizi nasional. Dengan sinergi pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat, Indonesia diharapkan mampu menciptakan generasi sehat dan bebas dari masalah kekurangan gizi di masa depan.

Dengan komitmen tersebut, BGN percaya bahwa program ini akan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa untuk menghadirkan kesejahteraan dan kesehatan bagi seluruh rakyat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index