Infrastruktur

Infrastruktur Strategis: Exit Tol Cipali KM 87+950 Jadi Kunci Kemajuan Subang Smartpolitan

Infrastruktur Strategis: Exit Tol Cipali KM 87+950 Jadi Kunci Kemajuan Subang Smartpolitan
Infrastruktur Strategis: Exit Tol Cipali KM 87+950 Jadi Kunci Kemajuan Subang Smartpolitan

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah mengusulkan pembangunan Exit Tol Cipali KM 87+950 sebagai bagian dari program infrastruktur strategis yang akan mendukung perkembangan kawasan Subang Smartpolitan di Jawa Barat. Exit tol ini bertujuan untuk memperlancar mobilitas industri dan tenaga kerja, termasuk mendukung keberadaan pabrik besar yang berencana merekrut belasan ribu pekerja.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyatakan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak sangat penting dalam pembangunan infrastruktur strategis yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat. "Pembangunan Exit Tol Cipali KM 87+950 adalah salah satu langkah besar untuk mendukung kawasan industri Subang Smartpolitan yang akan meningkatkan daya saing daerah ini," ungkap Dody.

Namun, pembangunan exit tol ini masih bersifat usulan dan sedang dalam tahap kajian. Dalam kajian awal, ditemukan bahwa jarak Junction Cipeundeuy dengan exit tol ini belum memenuhi ketentuan yang ada dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 23/2024. Oleh karena itu, exit tol ini tidak dapat bersifat permanen, melainkan hanya sementara. "Kami akan terus mengkaji dan mencari solusi terbaik agar pembangunan exit tol ini dapat mendukung kelancaran transportasi di kawasan Subang Smartpolitan," kata Dody.

Selain pembangunan Exit Tol Cipali KM 87+950, pemerintah juga terus melanjutkan pembangunan Tol Patimban yang membentang sepanjang 37 km, dengan target operasional pada tahun 2026. Tol Patimban ini diharapkan dapat mempercepat akses ke pelabuhan dan kawasan industri di sekitar Subang.

Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, mengapresiasi inisiatif pembangunan exit tol ini sebagai solusi terbaik untuk mendukung akses ke kawasan industri Subang Smartpolitan, termasuk pabrik BYD yang diperkirakan akan merekrut sekitar 18.000 pekerja. Pabrik BYD, yang menjadi tenant utama di Subang Smartpolitan, diprediksi akan memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.

"Exit Tol Cipali KM 87+950 sangat penting untuk mendukung pabrik BYD dan kawasan industri lainnya di Subang Smartpolitan. Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Kementerian PU dalam memperlancar mobilitas industri dan tenaga kerja di kawasan ini," ungkap Dedi Mulyadi.

Pembangunan kawasan industri Subang Smartpolitan, termasuk dengan hadirnya pabrik BYD, diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang signifikan, meningkatkan ekonomi lokal, dan menarik lebih banyak investasi. Dedi Mulyadi menekankan pentingnya niat bersama untuk kemajuan pembangunan di Jawa Barat.

Pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum, Dodi Hanggodo, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, serta pejabat terkait lainnya, termasuk Dirjen Bina Marga, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur, Kepala BPJT, dan Stafsus Menteri Bidang Dukungan Kebijakan dan Kelembagaan, menjadi momen penting dalam membahas kelancaran dan percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan Subang Smartpolitan.

Dengan adanya pembangunan Exit Tol Cipali KM 87+950 dan proyek-proyek infrastruktur lainnya, diharapkan Subang Smartpolitan bisa berkembang menjadi kawasan industri yang modern dan menarik banyak investor. Keberhasilan proyek ini akan menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di Jawa Barat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index