JAKARTA - Keberadaan Timnas Indonesia dalam ajang SEA Games 2025 masih menjadi tanda tanya besar. Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, mengungkapkan bahwa partisipasi tim sepak bola Indonesia dalam ajang multievent Asia Tenggara tersebut masih belum dapat dipastikan. Hal ini berkaitan erat dengan peran dan pendanaan pemerintah yang masih dalam tahap konsultasi.
Timnas Indonesia, yang sebelumnya berhasil merebut medali emas di SEA Games 2023 di Kamboja, masih belum mendapatkan kepastian untuk kembali berlaga di Thailand pada akhir tahun 2025. Keberhasilan ini mengakhiri penantian panjang selama 32 tahun bagi Indonesia yang terakhir meraih emas di ajang yang sama pada tahun 1991. Namun, perubahan dalam tim pelatih menambah ketidakpastian persiapan Timnas menuju kompetisi internasional berikutnya.
Perubahan di kursi pelatih Timnas juga menjadi pembahasan hangat. Indra Sjafri, pelatih yang membawa Timnas meraih kesuksesan di SEA Games 2023, telah resmi diberhentikan oleh PSSI. Federasi menunjuk Gerald Vanenburg, yang memiliki koneksi kuat dengan Patrick Kluivert, sebagai pelatih baru untuk Timnas U-23, sedangkan posisi technical advisor dipercayakan kepada Jordi Cruyff.
Mengomentari situasi ini, Erick Thohir menyatakan, "Belum ada kepastian, Coach Indra sudah resmi kita lepas untuk U-20. Sementara untuk U-23, tim ini sekarang berada di bawah Gerald Vanenburg. Kami harus mengulangi bahwa Coach Indra tidak lagi berada di U-20 ataupun U-23. Fokus kami adalah menjaga stabilitas strategi dan formasi tim."
Ketidakpastian semakin mendalam dengan aspek pendanaan dan dukungan pemerintah. Erick Thohir menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mendanai dan menentukan strategi partisipasi cabor-cabor yang akan diikutsertakan di SEA Games. "Seperti yang saya sampaikan previously, SEA Games adalah acara multievent besar. Peran pemerintah dalam hal pendanaan sangat vital. Kita memiliki strategi yang harus selaras dengan kebijakan nasional untuk menentukan cabor mana saja yang paling berpotensial dan layak dikirim," kata Erick.
"Kami masih dalam tahap konsultasi terkait pendanaan dan strategi partisipasi Timnas Indonesia di Thailand. Ini bukan hanya soal keinginan, tetapi bagaimana kita bisa menunjang prestasi melalui kebijakan yang tepat. Jadi, jika ditanya mengenai prosesnya, ya kami masih dalam proses ini. Ini adalah dua hal yang berbeda namun saling terkait," sambung Erick.
Pemerintah diharapkan mengambil peran lebih dalam menentukan cabang olahraga yang akan diutamakan untuk mendapatkan dukungan penuh. Hal ini berdampak langsung pada keputusan partisipasi Timnas Indonesia di SEA Games 2025. Pemerintah dan PSSI perlu dapat menemukan titik tengah agar seluruh persiapan dapat berjalan lancar dan dapat memaksimalkan hasil yang diharapkan.
SEA Games bukan sekadar ajang olahraga; ini adalah kesempatan besar untuk mengukir prestasi dan kebanggaan bangsa di kancah multinasional. Keberhasilan di SEA Games akan membangun momentum untuk masa depan sepak bola Indonesia. Namun, tanpa adanya keputusan dan dukungan yang cepat dan tepat dari semua pemangku kepentingan, partisipasi Timnas bisa terhambat.
Dengan masih banyaknya pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, Erick Thohir dan timnya di PSSI terus berupaya memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah yang terbaik untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Konsultasi yang berkelanjutan dengan pemerintah dapat diharapkan segera memberikan kepastian bagi Timnas Indonesia dan publik penggemar sepak bola nasional.
Konklusi dari situasi ini adalah momen yang dinantikan oleh seluruh pecinta sepak bola di Indonesia; apakah Timnas akan melanjutkan dominasinya atau harus kembali menyusun strategi untuk event di masa depan. Kejelasan dan kerjasama antara PSSI dan pemerintah sangat vital untuk menutup ketidakpastian partisipasi Timnas Indonesia di SEA Games 2025.