JAKARTA - Antusiasme masyarakat terhadap transportasi massal berbasis rel kian menunjukkan tren positif. Salah satu buktinya adalah lonjakan jumlah penumpang Kereta Api (KA) Srilelawangsa yang melayani rute Medan–Binjai–Kuala Bingai. Dengan tarif tiket mulai dari Rp2.000, layanan ini menjadi alternatif utama masyarakat dalam mobilitas harian di wilayah Sumatra Utara.
Hingga April 2025, PT Railink selaku operator mencatat lebih dari 857 ribu penumpang telah memanfaatkan layanan KA Srilelawangsa hanya dalam kurun waktu empat bulan pertama tahun ini. Jumlah tersebut merupakan bagian dari total 2,2 juta penumpang yang tercatat sepanjang tahun 2024.
“Capaian ini mencerminkan kepercayaan dan kebutuhan masyarakat terhadap layanan KA PSO Srilelawangsa,” ujar Ayep Hanapi, Manager Komunikasi Perusahaan PT Railink, dalam keterangan resminya.
Transportasi Terjangkau dan Ramah Lingkungan
KA Srilelawangsa merupakan bagian dari layanan kereta api bersubsidi atau Public Service Obligation (PSO) yang digagas oleh Kementerian Perhubungan. Program ini bertujuan untuk menyediakan akses transportasi yang lebih luas dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dengan 20 perjalanan setiap hari, kereta ini menawarkan efisiensi waktu tempuh yang kompetitif. Jarak antara Stasiun Medan dan Binjai hanya memerlukan waktu sekitar 22 menit, menjadikannya pilihan favorit bagi para pekerja, pelajar, dan warga yang melakukan perjalanan antar kota secara rutin.
Tarif yang ditetapkan pun sangat ramah kantong:
Medan – Binjai: Rp5.000
Medan – Kuala Bingai: Rp7.000
Binjai – Kuala Bingai: Rp2.000
Harga tiket yang rendah ini dinilai berhasil menarik lebih banyak pengguna untuk beralih ke transportasi umum, dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi yang rawan macet dan menghasilkan emisi tinggi.
Subsidi Pemerintah Dongkrak Minat Penumpang
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan terus menggenjot angkutan massal berbasis rel dengan program PSO. Langkah ini dinilai strategis untuk mendukung pemindahan moda transportasi dari kendaraan pribadi ke publik, sekaligus mengurangi beban lalu lintas dan pencemaran udara.
Ayep Hanapi menambahkan, keberhasilan KA Srilelawangsa membuktikan pentingnya keberlanjutan program subsidi dalam menjawab kebutuhan transportasi masyarakat, terutama di wilayah urban dan suburban.
“Dengan tarif yang sangat terjangkau, masyarakat dari berbagai latar belakang sosial ekonomi kini memiliki akses yang sama terhadap transportasi yang aman, cepat, dan nyaman,” ungkap Ayep.
Dampak Sosial dan Lingkungan
Selain manfaat ekonomi dan efisiensi waktu, operasional KA Srilelawangsa juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Dengan daya angkut yang tinggi dan konsumsi energi yang relatif rendah dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil, kereta api menjadi moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Pengurangan jumlah kendaraan pribadi di jalan raya secara langsung turut menurunkan tingkat kemacetan dan volume emisi karbon di kawasan Medan dan sekitarnya. Hal ini selaras dengan target pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah.
Dukungan Pemerintah dan Kolaborasi PT Railink
Dalam mendukung keberhasilan layanan ini, PT Railink secara aktif menjalin koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan lainnya. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas, frekuensi, dan kenyamanan layanan, sekaligus memperluas jangkauan trayek.
“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah dan seluruh stakeholder demi menyediakan layanan transportasi massal yang lebih baik dan berkelanjutan,” tegas Ayep Hanapi.
Langkah pengembangan yang sedang direncanakan antara lain adalah peningkatan fasilitas stasiun, penambahan gerbong kereta untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, serta integrasi dengan moda transportasi lain seperti angkutan kota dan bus antarkota.
Solusi Mobilitas Masa Depan
Dengan segala keunggulan yang ditawarkan dari harga terjangkau, kecepatan, kenyamanan, hingga dampak positif bagi lingkungan KA Srilelawangsa rute Medan–Binjai–Kuala Bingai diyakini akan terus menjadi solusi mobilitas masa depan yang andal bagi masyarakat Sumatra Utara.
Konsistensi dalam pengelolaan layanan serta dukungan program subsidi menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan dan daya saing transportasi rel di tengah pesatnya pertumbuhan kebutuhan mobilitas penduduk.