JAKARTA - Pada Rabu, 26 Februari 2025, harga komoditas utama seperti emas, batu bara, dan crude palm oil (CPO) menunjukkan tren penurunan. Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kebijakan perdagangan internasional serta dinamika pasar global. Berdasarkan laporan terbaru dari Reuters, terjadi pelemahan harga pada ketiga komoditas tersebut yang menjadi perhatian para investor dan pelaku pasar.
Harga Emas Turun di Tengah Aksi Profit-Taking
Harga emas di pasar spot dilaporkan turun 1,4% ke level US$2.909,59 per ounce. Penurunan ini terjadi setelah sempat mencapai level tertinggi di US$2.956,15 pada awal pekan. Harga emas berjangka AS juga mengalami kemerosotan sebesar 1,5% menjadi US$2.918,80 per ounce. Anjloknya harga emas mencerminkan aksi profit-taking yang dilakukan investor, di tengah kekhawatiran terhadap ketidakpastian rencana tarif oleh Presiden AS Donald Trump.
Ahli strategi pasar senior di RJO Futures, Bob Haberkorn, menyatakan, "Anda melihat aksi ambil untung serta orang-orang yang ingin mengambil posisi sideline dan membangun kembali posisi pada harga yang lebih rendah." Meskipun demikian, selama tahun ini emas telah mencapai sebelas rekor tertinggi, melewati angka signifikan US$2.950 per ounce.
Peter Grant, Wakil Presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals, menambahkan, "Saya masih berpikir bahwa ada cukup banyak ketidakpastian di luar sana terkait dengan tarif dan perdagangan secara umum… penurunan akan terus dipandang sebagai peluang pembelian."
Penurunan Harga Batu Bara di Tengah Ketergantungan Energi
Batu bara juga mengalami penurunan harga dalam perdagangan terakhir. Berdasarkan data dari Bar Chart, harga batu bara kontrak Februari 2025 di ICE Newcastle turun 0,24% ke level US$102 per metrik ton, sementara kontrak Maret 2025 melemah 0,87% ke US$102,10 per metrik ton.
Menteri Energi AS, Chris Wright, turut memberikan pandangannya mengenai kondisi ini. Wright menyatakan bahwa meskipun ada upaya untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan, pembangkit listrik tenaga batu bara masih memiliki peranan penting di AS. "Kami berada di jalur untuk terus menyusutkan listrik yang dihasilkan dari batu bara. Hal ini membuat listrik menjadi lebih mahal dan jaringan kita kurang stabil," ungkap Wright.
Dia menambahkan, "Hal terbaik yang bisa kita harapkan dalam jangka pendek adalah menghentikan penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara. Tidak ada yang diuntungkan dari kebijakan itu."
Fluktuasi Harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia
Di sisi lain, harga minyak kelapa sawit (CPO) juga tidak luput dari tren pelemahan. Pada penutupan perdagangan di Bursa Derivatif Malaysia, harga CPO kontrak Maret 2025 turun 9 poin menjadi 4.722 ringgit per ton. Sementara itu, kontrak April 2025 juga mengalami penurunan sebesar 7 poin, menetap di posisi 4.652 ringgit per ton.
Penurunan harga CPO dipengaruhi oleh fluktuasi pasar global dan permintaan yang mengalami dinamika akibat berbagai faktor, termasuk perubahan cuaca dan kebijakan perdagangan dari negara-negara pengimpor utama.
Respons dan Prospek Ke Depan
Dalam merespons situasi ekonomi yang dinamis ini, investor dan ekonom memprediksi bahwa Federal Reserve AS akan bertindak dengan "kuat dan sistematis" seiring perkembangan inflasi dan pasar tenaga kerja. Menurut penelitian yang diterbitkan oleh The Fed San Francisco, kenaikan inflasi dapat mendorong The Fed untuk mempertahankan suku bunga tinggi, mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Menghadapi ketidakpastian global, pelaku pasar diharapkan terus memantau perkembangan dan mengambil posisi strategis dalam berinvestasi. Penurunan harga komoditas dipandang sebagai peluang untuk mengamankan aset dengan harga lebih rendah, sambil tetap waspada terhadap volatilitas pasar di masa depan.
Penurunan harga emas, batu bara, dan CPO pada 26 Februari 2025 mencerminkan tren pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan kebijakan ekonomi. Para pelaku pasar disarankan untuk tetap mengikuti perkembangan terkini dan mengambil keputusan investasi yang bijak berdasarkan analisis dan data yang tersedia.